• Beranda
  • Berita
  • Kampanye penyelamatan ODHA manfaatkan momentum JIAC

Kampanye penyelamatan ODHA manfaatkan momentum JIAC

1 Agustus 2019 12:48 WIB
Kampanye penyelamatan ODHA manfaatkan momentum JIAC
Suasana jumpa pers terkait Konferensi Internasional AIDS Jayapura (JIAC) 2019 di Kota Jayapura, Provinsi papua, Kamis (1/88/2019), (FOTO ANTARA/Musa Abubar)

Pelaksanaan konferensi ini sangat strategis dalam rangka penggalangan komitmen bersama semua pemangku kepentingan untuk memerangi HIV/AIDS di Kota Jayapura

Wali Kota Jayapura, Provinsi Papua, Benhur Tomi Mano mengampanyekan penyelamatan orang dengan HIV/AIDS (ODHA) melalui momentum Konferensi Internasional AIDS Jayapura (Jayapura International AIDS Conference/JIAC).

"Dasar dari pemikiran saya untuk menggelar JIAC di Jayapura adalah hutan kami luas, tanah kami luas, berhamburkan emas dan permata, namun siapakah pengguna, siapakah yang akan menikmati ini semua," katanya.

Melalui konferensi itu, wali kota mengajak para bupati di Papua untuk menyelamatkan orang Papua dan ODHA.

Ia menyebutkan bagaimana upaya pencegahan dan penanggulangan telah dan sedang dilaksanakan, akan terus ditingkatkan, baik cakupan maupun mutunya, akan tetapi masih belum mampu untuk menghentikan penularan HIV/AIDS.

Menurut dia banyak faktor yang menyebabkan hal ini terjadi pada awal upaya penyelamatan diluncurkan, dan tidak sedikit hambatan ditemukan, mulai dari pengertian masyarakat yang keliru terhadap AIDS sehingga menimbulkan stigma yang terdampak dengan timbulnya diskriminasi terhadap orang yang terinfeksi HIV.

Dia menyebutkan, pelaksanaan konferensi ini sangat strategis dalam rangka penggalangan komitmen bersama semua pemangku kepentingan untuk memerangi HIV/AIDS di Kota Jayapura.

"Pemerintah adalah contoh dan teladan kepada masyarakat, dan itu harus dimulai dari pemimpinnya dan juga para wartawan," katanya.

Berbagai faktor, katanya, telah mempengaruhi dan menjadi tantangan untuk pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di Kota Jayapura, di antaranya kurangnya pemahaman tentang masalah yang sangat kompleks dari HIV/AIDS

"Kita sudah turun dan melakukan pemeriksaan HIV dari rumah ke rumah, dan gratis. Jangan malu, jangan takut, pemerintah adalah contoh dari masyarakat. Kita harus mulai dari diri kita sendiri," katanya.

Pihaknya juga sudah mewajibkan para pegawai di lingkup pemkot untuk memeriksakan diri terkait HIV. Apalagi Kota Jayapura merupakan pusat perubahan, maka harus dimulai dari kota ini baik tentang etika, perilaku hidup harus dimulai dari kota ini.

"Untuk itu kami mengundang para bupati se-Papua dan Papua Barat, ketua-ketua KPA (Komisi Penanggulangan AID) se-Tanah Papua dalam konferensi. Karena dalam pikiran saya adalah harus menyelamatkan ciptaan Tuhan," kata Benhur Tomi Mano.

Momentum akbar itu akan berlangsung selama empat hari yakni sejak Rabu (30/7) hingga Sabtu (3/8) di salah satu hotel ternama di Kota Jayapura.

Baca juga: Konferensi AIDS Jayapura hadirkan empat pembicara dari luar negeri

Baca juga: Pers dinilai penting dalam sosialisasi penyakit HIV/AIDS

Baca juga: 2.299 warga Papua meninggal terinfeksi HIV/AIDS

Pewarta: Musa Abubar
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019