"Hasil pemeriksaan kesehatan yang kami lakukan di dua posko pengungsian mendapati keluhan paling banyak ISPA dan kutu air," kata dia di Barabai, Rabu.
Dalam layanan kesehatan gratis yang digelar Polda Kalsel, total ada 489 pasien berobat di dua lokasi yaitu posko pengungsian di Desa Jaranih, Kecamatan Pandawan dan gedung STAI Al-Washliyah Barabai.
Untuk di Desa Jaranih, sebanyak 367 warga berobat. Hasilnya, paling banyak menderita ISPA 89 orang, disusul kutu air 87 orang serta demam 51 orang, dan darah rendah (anemia) 48 orang.
Baca juga: Kapolri dan Akpol 91 salurkan bantuan korban banjir di Kabupaten HST
Baca juga: Dapur umum TNI salurkan makanan 2.208 korban banjir Hulu Sungai Tengah
Sementara di gedung STAI Al-Washliyah Barabai, tercatat ada 122 orang memeriksakan kesehatan, 35 orang di antaranya menderita ISPA, 26 orang demam, 19 orang anemia dan 15 orang tekanan darah tinggi (hipertensi).
Ubaidillah menyatakan personelnya bersama tim kesehatan Rumah Sakit Bhayangkara Banjarmasin terus disiagakan untuk membantu layanan kesehatan warga korban banjir.
Dia mengimbau masyarakat yang mengeluhkan sakit dapat menghubungi fasilitas kesehatan setempat ataupun Polres HST dan Polsek jajaran untuk selanjutnya tim kesehatan Polda Kalsel bergerak membantu.
"Mengingat saat ini masih pandemi, kami juga mengingatkan masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan meski di tengah bencana karena penularan COVID-19 masih mengancam," ucapnya.*
Baca juga: BMKG ingatkan hujan petir guyur Kalsel di tengah bencana banjir
Baca juga: 142 warga mengungsi dari banjir di Hulu Sungai Tengah Kalsel
Pewarta: Firman
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021