Lewat pertandingan berdurasi 33 menit ini, wakil tuan rumah menundukkan ganda campuran asal Inggris tersebut dalam dua gim langsung 21-16, 21-13.
"Dari awal kami menerapkan main menyerang, sampai akhir pun skornya lumayan jauh dan pasangan Inggris pun tidak bisa keluar dari tekanan kami," kata Praveen dalam konferensi pers, Kamis.
Hasil ini membuka harapan bagi Praveen/Melati untuk lolos ke semifinal turnamen World Tour akhir tahun ini. Pada laga pembuka, Rabu, Praveen/Melati dikalahkan Decaphol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai asal Thailand.
Menurut Praveen/Melati, kunci kemenangan mereka hari ini adalah menerapkan pola permainan menyerang sejak awal.
"Kuncinya, ya, fokus, habis itu kami kurangi kesalahan sendiri. Kami belajar dari permainan kemarin," jelas Melati.
Baca juga: Praveen/Melati mengaku sudah "comeback" di BWF World Tour Finals 2021
Meski begitu, kesalahan sendiri masih sempat dilakukannya, dan itu menjadi perhatian Melati untuk diperbaiki pada laga ketiga, Jumat (3/12) besok.
Sehubungan dengan laga berikutnya, Praveen/Melati akan melawan ganda campuran asal Hong Kong Tang Chun Man/Tse Ying Suet. Mereka akan menyiapkan bekal fisik dan motivasi agar bisa mencetak kemenangan kedua dan lolos ke babak empat besar.
"Buat besok kan memang jadi penentuan masuk atau tidak ke semifinal, kami harus jaga kondisi dulu. Lalu motivasinya juga harus lebih tinggi lagi," tutur Praveen.
Selain itu, ia juga akan kembali menerapkan strategi menyerang dari awal pada pertandingan besok untuk menekan dan tak memberikan kesempatan berkembang bagi lawan.
Berdasarkan catatan Federasi Badminton Dunia (BWF) di laman resminya, Ellis/Smith tak pernah mencatatkan kemenangan atas Praveen/Melati dari tiga pertemuan.
Pertemuan terakhir kedua pasangan itu terjadi di laga kedua babak penyisihan Grup A ajang World Tour Finals 2020 di Bangkok, Thailand. Sedangkan melawan Tang/Tse, Praveen/Melati tertinggal 1-3.
Baca juga: Pram/Yere gagal ke semifinal WTF dengan dua kekalahan di penyisihan
Baca juga: Greysia/Apriyani ditekuk ganda putri Korea di penyisihan kedua WTF
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021