Indeks acuan Nikkei N225 di Bursa Efek Tokyo turun 0,22 persen menjadi 27.693,34 poin pada jeda tengah hari, setelah naik sebanyak 0,3 persen di awal sesi. Indeks berada di jalur untuk penurunan mingguan 3,6 persen.
Sementara itu Indeks Topix yang lebih luas menguat 0,55 persen menjadi diperdagangkan di 1.937,06 poin dan diperkirakan akan turun 2,4 persen untuk minggu ini.
"Beberapa investor optimis pada prospek pasar setelah penurunan tajam, sementara yang lain masih tetap skeptis dan mencoba mencari tahu apakah varian Omicron dapat ditahan dengan vaksin atau menyebar lebih jauh," kata Manajer Departemen Penelitian Tachibana Securities, Shigetoshi Kamada.
"Saham kelas berat Nikkei sedang dijual, khususnya SoftBank Group. Itu menjelaskan mengapa Topix naik dan Nikkei turun."
Baca juga: Saham Asia merosot, delisting Didi hidupkan lagi kekhawatiran AS-China
SoftBank Group, yang memiliki saham di Grab, jatuh 2,75 persen setelah perusahaan transportasi dan pengiriman itu anjlok lebih dari 20 persen dalam debutnya di Nasdaq pada Kamis (2/12/2021).
Raksasa flatform transportasi China Didi Global, di mana SoftBank Group berinvestasi, akan delisting dari bursa saham New York dan mengejar listing di Hong Kong.
Fast Retailing, pemilik toko pakaian merek Uniqlo, turun 1,28 persen setelah penjualan toko domestiknya turun untuk bulan keempat berturut-turut pada November.
Pembuat peralatan pembuat chip Tokyo Electron kehilangan 2,8 persen.
Saham yang terpukul oleh kekhawatiran atas kebangkitan varian Virus Corona baru naik, dengan sub sektor maskapai penerbangan dan kereta api masing-masing melonjak 3,53 persen dan 2,15 persen.
Agen perjalanan H.I.S juga melonjak 5,44 persen dan KNT-CT Holdings melambung 7,31 persen.
Baca juga: Saham Korsel jatuh, dipicu naiknya kasus virus ke tertinggi baru
Baca juga: IHSG akhir pekan berpotensi menguat, ikuti kenaikan indeks Wall Street
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021