• Beranda
  • Berita
  • PLN alirkan listrik bagi 250 keluarga di pelosok Pulau Sumba NTT

PLN alirkan listrik bagi 250 keluarga di pelosok Pulau Sumba NTT

3 Desember 2021 18:55 WIB
PLN alirkan listrik bagi 250 keluarga di pelosok Pulau Sumba NTT
Personel PLN bersama warga berpose bersama saat penyalaan listrik untuk Desa Wainyapu, Kabupaten Sumba Barat Daya, Pulau Sumba, NTT. ANTARA/HO-Humas PLN UIW NTT.

Dengan kehadiran listrik PLN ini kami berharap bisa memberikan manfaat besar bagi 250 KK di Wainyapu dalam menunjang berbagai aktivitas mereka

PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalirkan pasokan listrik bagi 250 Kepala Keluarga (KK) di Desa Wainyapu yang berada di wilayah pelosok Kabupaten Sumba Barat Daya, Pulau Sumba.

"Dengan kehadiran listrik PLN ini kami berharap bisa memberikan manfaat besar bagi 250 KK di Wainyapu dalam menunjang berbagai aktivitas mereka," kata Manager UP2K Kupang PLN Unit Induk Wilayah NTT Cahyo Gunadi dalam keterangan yang diterima di Kupang, Jumat.

Ia menjelaskan untuk mengalirkan listrik di Desa Wainyapu, pihaknya membangun jaringan tegangan menengah sepanjang 2,350 kilometer sirkuit (kms) dan jaringan tegangan rendah sepanjang 5,150 kms.

Cahyo mengatakan setelah listrik berhasil dialirkan ke Desa Wainyapu beberapa waktu lalu sudah 30 pelanggan rumah tangga yang mendaftar dan sudah dilakukan penyalaan listrik di rumah mereka.

"PLN siap mengakomodir permohonan pasang baru dari masyarakat lainnya di desa tersebut," katanya.

Baca juga: PLN NTT prioritaskan bangun listrik ke desa yang masih gunakan ganset

Ia mengatakan pembangunan listrik untuk Desa Wainyapu yang berjarak tempuh sekitar 2 jam menggunakan mobil dari Tambolaka, ibu kota Kabupaten Sumba Barat Daya, itu merupakan wujud komitmen PLN untuk terus melistriki desa-desa di pelosok negeri.

Hal yang paling penting, kata dia, adalah bagaimana selanjutnya masyarakat dapat memanfaatkan listrik secara optimal untuk menunjang aktivitas seperti menggeliatkan sektor-sektor perekonomian di desa, meningkatkan kualitas pendidikan, dan sebagainya.

"Jadi prinsipnya bahwa listrik untuk kehidupan yang lebih baik," katanya.

Sementara itu Sekretaris Desa Wainyapu Markus Koro mengatakan masyarakat setempat sudah lama menunggu kehadiran listrik PLN karena selama ini mengandalkan ganset dengan biaya bahan bakar yang lebih besar.

"Setiap bulan biaya BBM untuk ganset sekitar Rp500 ribu sehingga ketika listrik PLN hadir tentu masyarakat menyambut dengan gembira karena bisa menggunakan listrik dengan biaya yang lebih murah," katanya.

Baca juga: PLN: 3.000 desa di NTT sudah menikmati listrik PLN

 

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021