Sebanyak 22 istri kepala daerah yang hadir dalam rangkaian Kongres ke-5 Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) di Kebun Raya Bogor, Jumat, ikut membatik menggunakan bahan alami yang biasa disebut teknik ecoprintmemberikan pengalaman turut dalam proses pembuatannya
Para istri kepala daerah ini melakukan kegiatan membatik bersama pihak pengrajin kebanggaan Kota Bogor Arae Ecoprint didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Kota Bogor, Yane Ardian dan Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kota Bogor Yantie Rachim.
Ketua Tim Penggerak PKK Kota Bogor, Yane Ardian dalam kesempatan ini mengajarkan pelatihan Ecoprint karena memang banyak diminati ibu-ibu.
"Kami mengajak ibu-ibu untuk melihat proses pembuatannya dan memberikan pengalaman turut dalam proses pembuatannya," ujar Yane.
Baca juga: Kongres ke-5 JKPI tetapkan delapan ibu kota kebudayaan
Baca juga: Kongres ke-5 JKPI tetapkan delapan ibu kota kebudayaan
Yane menuturkan, bahan-bahan pembuatan Ecoprint sudah disediakan Arae Ecoprint. Para istri kepala daerah kemudian dibagi beberapa kelompok. Berbekal bahan pashmina polos kemudian diberi motif sesuai selera masing-masing, karya yang dihasilkan murni hasil dari pemikiran dua orang di dalam satu tim.
"Seperti saya berpasangan dengan ibu Bupati Siak, jadi ini motif hasil pemikiran saya dengan Ibu Bupati," terangnya.
Hasil Ecoprint yang sudah selesai, lanjut Yane, bisa dibawa pulang masing-masing sebagai kenang-kenangan. Menurutnya, istri-istri kepala daerah yang turut hadir di pelatihan merasa senang apalagi Arae Ecoprint merupakan pengrajin kebanggaan Kota Bogor yang sudah bersertifikat se-Asia Tenggara dalam melakukan pelatihan.
"SDM kebanggaan Kota Bogor karena sudah diundang di berbagai kota/kabupaten se-Indonesia dan bulan depan akan ada tamu dari Malaysia," katanya.
Baca juga: Gibran beri keris ke Bima Arya pada Karnaval Budaya Kongres JKPI
Baca juga: Gibran beri keris ke Bima Arya pada Karnaval Budaya Kongres JKPI
Kepala Bidang Ekonomi Kreatif (Ekraf) Disparbud Kota Bogor, Marissa mengatakan, kegiatan Ecoprint dari Arae yang merupakan singkatan dari Anita Rahman Ecocraft ini berkembang pesat sejak Arae memenangkan lomba desain sutra ecoprint terbaik se-Jabodetabek dan berhasil dilelang saat itu juga dengan harga Rp15 juta.
"Arae sendiri memiliki makna harapan usaha rae yang bisa memberi kebahagian dan kasih sayang untuk masyarakat, yang dipresentasikan dalam sebuah produk yang ramah lingkungan dan berdampak baik terhadap sosial," ujar Marissa.
Marissa menuturkan, Arae menawarkan berbagai varian produk mulai dari lembaran kain, ready to wear dan aksesoris pendukung seperti tas, clutch dan sejenisnya, dengan harga Rp120 ribu hingga Rp5 juta, tergantung jenis bahan dan desain.
Di acara ini, para istri kepala daerah diajak membuat pola kain dari tanaman. Setelah itu, berkeliling kebun raya mengunjungi stand pameran yang berada di area Bogor Creative Center (BCC).
"Di gedung eks Bakorwil dipamerkan lukisan-lukisan para seniman dan budayawan serta arsip dan perpustakaan dari ANRI, sementara pameran yang di BCC terdiri dari 14 kota dan kabupaten menampilkan produk unggulan dan kebudayaan kota masing-masing," katanya.
Baca juga: Wali Kota Bogor gelar resepi sambut tamu delegasi JKPI
Baca juga: Wali Kota Bogor gelar resepi sambut tamu delegasi JKPI
Baca juga: Ambon terima penghargaan kota deklarasi JKPI
Pewarta: Linna Susanti
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021