"Mengingat pasar selalu forward looking, relaksasi atas pembatasan kegiatan dan pemulihan ekonomi membuat investor lebih optimis melihat pasar saham ke depan," kata Direktur PT Insight Investments Management Ria M Warganda dalam keterangan di Jakarta, Senin.
Pergerakan indeks saham antara lain IDX30, LQ45 dan SRI-KEHATI menunjukkan pertumbuhan positif pada periode tiga bulan dan enam bulan. Bahkan, ketiga indeks tersebut telah mengungguli performa Jakarta Composite Index (JCI) atau Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada periode tiga bulan terakhir.
Hal itu, lanjut Ria, diharapkan akan meningkatkan performa produk reksa dana ekuitas perseroan antara lain Reksa Dana Indeks Insight SRI-KEHATI Likuid Fund, Reksa Dana Indeks Insight IDX30, Reksa Dana ETF FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index dan Reksa Dana Insight Wealth.
Senada dengan pemulihan ekonomi di Indonesia, indikator aktivitas manufaktur yaitu Purchasing Managers Index (PMI) bulan Oktober 2021 kembali mencapai rekor tertinggi sejak survei PMI dimulai pada April 2011.
PMI Manufaktur konsisten menuju arah pemulihan ekonomi yang terus menguat pada angka 57,2 setelah sebelumnya berada di level 52,2 pada bulan September 2021 dan di level 43,7 pada bulan Agustus 2021.
Adapun pencapaian indeks PMI di atas 50 tersebut menunjukkan ekspansi keyakinan pelaku industri dalam menjalankan usahanya.
Empat produk reksa dana ekuitas Insight sendiri tercatat berhasil outperform terhadap IHSG dalam tiga bulan terakhir (per 26 November 2021).
Performa Reksa Dana Indeks Insight SRI-KEHATI Likuid Fund, Reksa Dana Indeks IDX30, Reksa Dana ETF FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index dan Reksa Dana Insight Wealth berpotensi untuk terus tumbuh seiring dengan tren kenaikan performa saham-saham kapitalisasi besar yang masuk sebagai underlying portfolio reksa D
Dana ekuitas Insight.
"Vaaluasi dari saham-saham kapitalisasi besar menjadi lebih menarik dengan adanya potensi terjadinya V-Shape recovery setelah koreksi yang dalam pada beberapa waktu yang lalu," ujar Ria.
Menurut Suluh Tripambudi Rahardjo selaku Head of Investment Specialist PT Insight Investments Management, sektor-sektor seperti perbankan, konsumen, telekomunikasi dan kesehatan merupakan sektor-sektor yang berpotensi tumbuh lebih baik ke depan, seiring dimulainya periode pemulihan ekonomi Indonesia yang diikuti juga oleh beberapa sektor siklikal seperti transportasi, konstruksi, komoditi, semen, ritel, dan otomotif.
Insight juga melihat risk and reward dari IHSG dimana menunjuk data per 29 Oktober 2021 IHSG diperdagangkan di P/E Ratio sebesar 23,3x, masih lebih rendah dibandingkan dengan peers pada pasar Asia lainnya seperti India (29,1x) dan China (35,2x).
Insight memproyeksikan target IHSG pada 2022 berada pada rentang 6.900-7.600 atau berdasarkan JCI Forward PE di level 21,42x – 23,67x, dengan 21 persen Earnings Per Share (EPS) growth.
"Sementara untuk valuasi indeks saham-saham kapitalisasi besar seperti LQ45, IDX30, SRI-KEHATI dan JII juga menunjukkan posisi yang menarik. Dengan demikian, saham-saham kapitalisasi besar tersebut layak dipertimbangkan untuk dinvestasikan," ujar Suluh.
Baca juga: Menilik keuntungan investasi reksa dana syariah
Baca juga: Reksadana campuran berpotensi jadi pilihan absolut di masa pandemi
Baca juga: Makin populer, kalangan muda dominasi 80 persen investasi reksa dana
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021