“Kami ingin ke depan pengembangan wirausaha kita itu by design. Jadi, kami ingin wirausaha-wirausaha muda itu nanti berbasis produk-produk kreativitas dan inovasi teknologi,” kata Teten di Jakarta, Senin.
Selain itu, pihaknya juga menargetkan jumlah wirausaha muda baru sebanyak 3,95 persen pada 2024. Teten menyebutkan saat ini presentase kewirausahaan di
Indonesia masih di angka 3,74 persen.
Baca juga: KemenkopUKM dorong digitalisasi UMKM yang berkelanjutan
“Untuk menjadi negara maju minimum 4 persen dan kita harus siap untuk mau masuk menjadi negara maju di 2045. Mudah-mudahan pandemi tidak menunda kita, dari segi waktu, untuk masuk ke negara maju,” ujarnya.
Untuk mendorong hal tersebut, Teten mengatakan saat ini pemerintah tengah menyiapkan Perpres tentang kewirausahaan.
Tujuan Perpres tersebut, lanjutnya, untuk melahirkan wirausaha-wirausaha muda yang memiliki produk unggul dan bisnis model inovatif melalui pendekatan inkubasi dan terhubung ke akses pembiayaan.
“Indonesia memiliki struktur demografi yang didominasi oleh anak-anak muda ini hampir 68 persen itu anak muda dan dari survei ke survei anak-anak muda ini punya minat besar hampir 70 persen minat besar untuk wirausaha,” katanya.
Teten juga menekankan bahwa UMKM Indonesia harus didorong untuk mempercepat transformasi digital agar masyarakat dapat mengoptimalkan nilai besar di dalam ekonomi digital.
“Tahun ini selama pandemi, nilainya sekitar Rp640 triliun dan digital ekonomi kita pada 2025 diprediksi terbesar di Asia Tenggara mencapai Rp1.700 triliun,” tuturnya.
Baca juga: KemenkopUKM komitmen konsolidasikan peternak sapi melalui koperasi
Baca juga: Grab Indonesia perkuat kemitraan dengan KemenkopUKM
Baca juga: KemenkopUKM: Realisasi penyaluran KUR UMKM capai Rp237,08 triliun
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021