Menurut Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, saat ini sudah lebih dari 20.000 titik sumur resapan yang terbangun, sehingga masih tersisa sekitar 6.000 sumur resapan.
Baca juga: DKI minta kontraktor sumur resapan harus perhatikan kenyamanan warga
"Sudah lebih dari 20.000 titik di seluruh DKI Jakarta dibangun sumur resapan tahun ini, Insya Allah ditargetkan 26.000 titik yang harus selesai di akhir tahun ini," ujar Riza saat ditemui di Sunter Lake Hotel, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa.
Menurut Riza, program sumur resapan ini adalah salah satu program dalam rangka pencegahan genangan saat terjadi hujan berintensitas tinggi di wilayah DKI Jakarta.
Karena sumur resapan ini berfungsi menampung sementara air hujan yang ada. Sebelum mengalir masuk ke sungai, kali, dan laut, maka air hujan ditampung dulu di sumur resapan untuk mengurangi genangan yang ada.
Baca juga: DKI tegur 29 kontraktor untuk perbaiki sumur resapan
"Seperti yang dapat dilihat di berbagai tempat, termasuk di Jalan Fatmawati yang tadinya setiap hujan terjadi genangan, sejak adanya sumur resapan tidak ada lagi genangan. Kemudian Lebak Bulus, Karanganyar, dan beberapa titik lainnya, hadirnya sumur resapan itu menghilangkan adanya genangan-genangan dan banjir yang ada di titik-titik tersebut," ujar Riza.
Riza juga mengingatkan agar kontraktor yang menjadi rekanan Pemprov DKI untuk membangun sumur resapan sesuai ketentuan dan spesifikasi yang telah ditetapkan aturan.
"Jadi penting program ini kita laksanakan sesuai dengan ketentuan dan aturan. Kami sudah evaluasi secara umum, mudah-mudahan akhir tahun ini selesai," tutur Riza seraya menambahkan Pemprov DKI akan menjatuhkan sanksi kepada kontraktor yang membuat sumur resapan tidak sesuai spesifikasi.
Baca juga: Drainase vertikal dinilai mampu atasi banjir di DKI
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2021