Jangan sampai investor kapok karena terlalu banyak ‘ongkos’ di sana sini, terlalu banyak ketidakpastian dan banyaknya permainan di sana sini
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan penciptaan ekosistem antikorupsi akan memberi pengaruh besar bagi pertumbuhan investasi dan pembukaan lapangan kerja.
Presiden dalam Peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia 2021 di Jakarta, Kamis, mengatakan Indonesia membutuhkan sistem perizinan investasi dan usaha yang lebih cepat, sederhana dan bebas korupsi, untuk meningkatkan daya tarik.
“Jangan sampai investor kapok karena terlalu banyak ‘ongkos’ di sana sini, terlalu banyak ketidakpastian dan banyaknya permainan di sana sini,” kata Presiden.
Investasi, kata Presiden, masih menjadi motor penggerak ekonomi Indonesia. Pada 2022, pemerintah menargetkan pertumbuhan investasi hingga Rp1.200 triliun.
“Hal ini membutuhkan perizinan yang lebih cepat, sederhana, dan bebas korupsi,” kata Presiden.
Karena itu, Presiden mendorong seluruh pihak untuk membangun tata kelola yang mencegah tindakan korupsi, dan menciptakan pelayanan lebih cepat serta efisien tanpa “ongkos-ongkos khusus”.
“Gunakan teknologi untuk digitalisasi, standardisasi dan transparansi. Perkuat sistem penanganan pelayanan terpadu, tingkatkan integritas aparat penegak hukum, dan kita harapkan dapat bisa menutup celah-celah penyalahgunaan wewenang dan perilaku korupsi,” kata Presiden.
Presiden juga menekankan bahwa upaya pencegahan korupsi adalah penting, dan bagian dari fundamental upaya pemberantasan korupsi.
“Pencegahan merupakan langkah yang lebih fundamental, dan kalau korupsi bisa kita cegah, kepentingan rakyat dapat terselamatkan,” ujarnya.
Maka itu, kata Presiden, penanaman budaya antikorupsi sejak dini merupakan bagian penting dari pemberantasan korupsi. Masyarakat perlu membangun kesadaran diri agar memiliki mental antikorupsi.
Baca juga: Presiden: Investasi di luar Jawa pada 2021 lebih tinggi dari Jawa
Baca juga: Sri Mulyani: Korupsi bakal turunkan kinerja ekonomi dan demokrasi
Baca juga: Presiden Jokowi ingatkan investasi jadi jangkar pemulihan ekonomi
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021