• Beranda
  • Berita
  • Adaro rehabilitasi DAS Menoreh seluas 512 hektare

Adaro rehabilitasi DAS Menoreh seluas 512 hektare

9 Desember 2021 15:24 WIB
Adaro rehabilitasi DAS Menoreh seluas 512 hektare
Peluncuran pelaksanaan rehabilitasi kawasan Bukit Menoreh, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (28/11). ANTARA/HO-Tim YABN

menambah tutupan hutan, mitigasi bencana dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat

PT Adaro Indonesia melakukan program rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) seluas 512 hektare di Perbukitan Menoreh, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Head of External Relations PT Adaro Energy Richard Tampi melalui rilis yang disampaikan tim media Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN) di Banjarmasin Kamis mengatakan, program rehabilitasi DAS Menoreh ini mengusung konsep agroforestry dan pemberdayaan masyarakat.

Richard juga menyampaikan, dalam pelaksanaan rehabilitasi tersebut, keterlibatan masyarakat sekitar sangat diutamakan.

"Adaro akan menyediakan bibit tanaman sesuai konteks kebutuhan masing-masing desa. Selain bibit buah berkualitas unggul yang akan mendongkrak perekonomian masyarakat, juga menyediakan bibit tanaman yang mampu mengurangi risiko bencana longsor dan menjaga Bukit Menoreh sebagai menara air alami," papar Richard.

Guna menjamin tanaman bisa tumbuh, masyarakat juga akan mendapatkan pendampingan selama tiga tahun untuk perawatan. Termasuk penyulaman dan sarana pendukung produktivitas tanaman.

"Sehingga hal ini sejalan dengan komitmen Adaro untuk mendukung pelestarian lingkungan serta memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sekitar," katanya.

Baca juga: Adaro akan rehabilitasi daerah aliran sungai di Bukit Menoreh
Baca juga: Adaro serahkan bantuan 1.000 konsentrator oksigen untuk RS

Rehabilitasi DAS yang dilaksanakan di Kecamatan Salaman dan Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah ini, merupakan bentuk komitmen PT Adaro Indonesia sebagai pemegang Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) dalam aspek pengelolaan lingkungan.
Peluncuran pelaksanaan rehabilitasi kawasan Bukit Menoreh, Magelang, Jawa Tengah. ANTARA/HO-Tm YABN


Sebelumnya, Dirjen Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan KLHK, Helmi Basalamah mengatakan, tujuan utama dari kegiatan ini untuk memulihkan lingkungan di Perbukitan Menoreh, khususnya menjaga kawasan Menoreh sebagai menara air alami.

Hal itu disampaikannya dalam acara kick off penanaman program Rehabilitasi DAS Menoreh di Desa Kenalan, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Minggu (28/11).

"Selain itu, program rehabilitasi DAS di kawasan Menoreh diharapkan dapat meningkatkan produktivitas masyarakat, mendukung daerah wisata Borobudur, menambah tutupan hutan, mitigasi bencana dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujar Helmi.

Baca juga: Tambah pilar bisnis, Adaro Energy siap kembangkan energi hijau
Baca juga: Adaro Metcoal Companies bangun bendungan sarana air bersih lima desa

Direktur Konservasi Tanah dan Air KLHK Muhammad Zainal Arifin mengatakan, program ini bertujuan menjaga fungsi ekologi dan hidrologi dari Perbukitan Menoreh.

Selain dari aspek lingkungan, lanjut Zainal, program ini juga sekaligus menjadi pendukung dari kawasan wisata Borobudur yang saat ini merupakan destinasi wisata super prioritas di Indonesia.

"Pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan dan membangun diversitas vegetasi pada ekosistem hutan ini, akan menguatkan fungsi hutan sebagai pendukung aspek sosial dan ekonomi masyarakat," pungkasnya.

Program ini mendapat dukungan dari masyarakat yang tinggal di sekitar Perbukitan Menoreh.

Shoim, masyarakat Desa Ngargoretno, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menyambut baik upaya Adaro dalam menjalankan program ini.

"Bukit Menoreh memiliki fungsi yang sangat penting bagi masyarakat yang tinggal di bawahnya. Selain sebagai sumber air alami juga berfungsi menopang perekonomian masyarakat dari sektor pariwisata. Kami sangat mendukung program rehabilitasi DAS yang akan dilakukan Adaro di desa kami," tegasnya.

Selain PT Adaro Indonesia, program rehabilitasi DAS Menoreh juga melibatkan empat perusahaan yakni PT Borneo Indobara, PT Bukit Asam, PT Bharinto Ekatama, dan PT Pertamina Geothermal Energy.

Total luas rehabilitasi lahan tersebut mencapai 1.656 hektare di Kabupaten Magelang dan Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah, serta Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Baca juga: Pelindo rehabilitasi lahan mangrove di Probolinggo Jatim

Pewarta: Ulul Maskuriah
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021