Sigit mengakui terjadi sumbatan komunikasi terhadap masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasi, sedangkan anggota Polri ingin menjaga stabilitas sehingga menjadi fenomena di lapangan dan diskriminasi kegiatan unjuk rasa oleh anggota kepolisian.
"Tentunya lomba orasi ini menjadi edukasi dan pembelajaran kita semua sehingga sumbatan-sumbatan komunikasi yang ada bisa terurai," kata Sigit dalam pembukaan acara puncak Lomba Orasi Unjuk Rasa Piala Kapolri di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Jumat.
Sigit mengatakan edukasi ini ditujukan kepada anggota Polri dan pemahaman masyarakat dengan harapan orasi unjuk rasa ke depan bisa berjalan dengan baik.
Baca juga: Polda NTB umumkan pemenang lomba orasi unjuk rasa Piala Kapolri 2021
Ia berpesan agar masyarakat atau mahasiswa yang melakukan unjuk rasa tidak ditumpangi oleh pihak-pihak berkepentingan.
"Teman-teman mahasiswa harus menjaga agar jangan sampai saat melakukan kegiatannya (unjuk rasa) mau ditumpangi karena kebebasan berpendapat betul-betul disampaikan secara murni," kata Sigit.
Sementara itu, institusi Polri sebagai bagian pemerintah, lanjut Sigit, wajib menjaga stabilitas keamanan dan harus mampu mengamankan masyarakat untuk bisa menyampaikan aspirasi.
"Kewajiban pemerintah bagaimana menindaklanjuti aspirasi yang disampaikan masyarakat," kata Sigit.
Baca juga: Polda Metro gelar Lomba Orasi Unjuk Rasa memperebutkan Piala Kapolri
Menurut Sigit, mekanisme tersebut harus dibangun sebagai bagian koreksi dan kritik yang kemudian dievaluasi agar penyelenggaraan demokrasi dan HAM di Tanah Air berjalan baik.
Lomba Orasi Unjuk Rasa Piala Kapolri 2021 diselenggarakan di 34 polda seluruh Indonesia. Pendaftaran dimulai tanggal 25 November sampai 30 November 2021.
Lomba diikuti 243 tim dengan peserta sebanyak 2.041 orang. Setelah dilakukan lomba di tingkat daerah dari tanggal 1-5 Desember 2021. Terpilih enam tim yang melaju berkompetisi di tingkat pusat atau Mabes Polri.
Baca juga: Polri adakan Lomba Orasi Unjuk Rasa Piala Kapolri peringati HAM
Enam tim ini mewakili enam zona wilayah Indonesia, yakni Zona Jawa diwakili Tim Jawa Timur, Zona Sumatera diwakili Tim Sumatera Barat, Zona Bali diwakili Tim Nusa Tenggara Timur, Zona Indonesia Timur diwakili Tim Maluku Utara, Zona Sulawesi diwakili Tim Sulawesi Selatan.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo menyebutkan peserta lomba berasal dari kalangan mahasiswa, lembaga swadaya masyarakat, organisasi pemuda, organisasi masyarakat, dan masyarakat umum.
Dedi mengatakan lomba orasi tahun ini untuk meningkatkan kualitas penerapan demokrasi secara benar, meningkatkan kualitas rasa, dan kepedulian terhadap cinta Tanah Air.
"Tujuan lomba ini juga terwujudnya demokrasi Pancasila dan tegaknya HAM," kata Dedi.
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2021