• Beranda
  • Berita
  • Kemenkes sediakan 30 kit pendeteksi Omicron berbasis RNA

Kemenkes sediakan 30 kit pendeteksi Omicron berbasis RNA

10 Desember 2021 15:55 WIB
Kemenkes sediakan 30 kit pendeteksi Omicron berbasis RNA
Ilustrasi Omicron SARS-CoV-2. ANTARA/REUTERS/Dado Ruvic/aa.
Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono mengemukakan pemerintah telah menyediakan seperangkat komponen atau kit pendeteksi varian baru Omicron (B.1.1.529) berbasis RNA.

"Kita sudah kembangkan dan sudah punya 30 kit. Satu kit per 124, artinya kita punya 3.000 lebih kit yang akan mengidentifikasi Omicron dengan cara bukan Whole Genome Sequencing (WGS), tapi dengan RNA," kata Dante Saksono Harbuwono Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Jumat.

Kit berbasis RNA tersebut diutamakan untuk deteksi dini importasi Omicron di pintu masuk negara, seperti Bandara Soekarno Hatta, perbatasan Etikong Kalimantan Barat dan Bandara lainnya.

Baca juga: Satgas tegaskan varian Omicron belum ditemukan di Indonesia

Dante mengatakan varian Omicron sampai saat ini sudah kita lakukan genome sekuensing dengan hasil masih belum teridentifikasi di Indonesia.

Walaupun belum terdeteksi, kata Dante, pemerintah tetap melakukan identifikasi, terutama di daerah pintu masuk baik darat, laut, dan udara.

"Dengan cara semua kasus yang PCR-nya positif dilakukan genom sekuensing. Memetakan gennya sehingga kita bisa tahu bahwa itu varian Omicron atau bukan," katanya.

Dante mengatakan Kemenkes telah menambah laboratorium pemeriksaan WGS dari awalnya berjumlah 12 unit, saat ini menjadi 14 unit laboratorium.

Guna mempercepat WGS, kata Dante, Kemenkes juga melakukan metode baru dengan menggunakan PCR khusus bernama metode S-gene target failure' (SGTF).

Metode SGTF, kata Dante, akan mendeteksi menggunakan PCR dengan menentukan probable Omicron untuk mengetahui posisi khusus sekuensing DNA dan RNA.


#ingatpesanibu
#sudahdivaksintetap3m
#vaksinmelindungikitasemua

Baca juga: Satgas: Varian COVID-19 baru akan terus ada selama terjadi penularan
Baca juga: Anggota DPR minta pemda akselerasi program vaksinasi

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021