• Beranda
  • Berita
  • Korsel minta manufaktur otomotif & teknologi dukung netral karbon

Korsel minta manufaktur otomotif & teknologi dukung netral karbon

11 Desember 2021 08:40 WIB
Korsel minta manufaktur otomotif & teknologi dukung netral karbon
Hyundai berbagung dalam IONITY, perusahaan patungan sejumlah produsen otomotif untuk menyediakan infrastruktur stasiun pengisian daya baterai mobil listrik di Eropa. ANTARA/Hyundai.
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mendorong perusahaan swasta untuk menjadi netral karbon.

Dikutip dari Yonhap pada Sabtu, Moon berjanji pemerintah akan memberikan dukungan keuangan dan peraturan untuk upaya mereka mengurangi emisi gas rumah kaca.

Moon membuat pernyataan pada pertemuan tentang netralitas karbon dengan kepala eksekutif dari sekitar 40 perusahaan besar dan menengah, termasuk Hyundai Motor, LG Display dan SK Innovation.

Ia mengatakan pemerintah akan menggunakan kebijakan netralitas karbon untuk meningkatkan daya saing industri manufaktur.

"Untuk itu, pemerintah akan meningkatkan pengurangan pajak untuk fasilitas perusahaan dan pengeluaran penelitian," kata Moon. Pemerintah juga bertujuan untuk mengembangkan industri netralitas karbon menjadi pendorong pertumbuhan generasi berikutnya, katanya.

Baca juga: BRIN dorong pembangkit berbasis energi terbarukan dukung bebas emisi

Baca juga: Kementerian ESDM-IRENA tingkatkan kerja sama capai "net zero emission"


"Pemerintah akan melakukan investasi yang berani pada infrastruktur untuk solusi energi baru, seperti hidrogen, energi terbarukan, dan jaringan listrik," kata Moon.

Pada saat yang sama, pemerintah tidak akan menyia-nyiakan upaya untuk mengamankan pasokan bahan baku yang stabil, kata Moon.

Korea Selatan telah menyelesaikan keputusan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 40 persen dari tingkat 2018 pada tahun 2030. Negara ini juga menegaskan tujuannya untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2050, ketika negara tersebut mulai mengatasi tantangan untuk secara bersamaan menanggapi perubahan iklim dan mencapai keberlanjutan pertumbuhan.

Moon telah berjanji Korea Selatan akan menyelesaikan penghentian pembangkit listrik tenaga batu bara pada tahun 2050.

Kementerian Perindustrian Korea Selatan pada hari Jumat (10/11) menetapkan rencana aksi terperinci untuk mencapai tujuan nol-emisi dan untuk lebih mendukung perusahaan swasta dalam mempercepat perubahan struktural mereka.

Pemerintah berjanji untuk menutup 24 pembangkit listrik tenaga batu bara yang sudah tua pada tahun 2034 sebelum penghentian sepenuhnya, dan membuat energi terbarukan menyumbang lebih dari 70 persen dari total konsumsi energi negara itu pada tahun 2050, menurut Kementerian Perdagangan, Industri dan Energi.

Korsel juga berencana untuk memproduksi hidrogen bersih yang cukup untuk memenuhi 60 persen dari permintaan negara itu pada tahun 2050.

Dalam upaya mendukung sektor swasta, pemerintah hampir menggandakan anggaran untuk penelitian dan pengembangan netralitas karbon menjadi 408,2 miliar won pada 2022 dari 213 miliar won tahun ini, dan meningkatkan investasi untuk berbagai proyek terkait.

Sektor publik dan swasta diharapkan untuk menginvestasikan gabungan lebih dari 94 triliun won pada tahun 2025, menurut kementerian.

Baca juga: Kadin komitmen dukung hilirisasi dan "net zero emission"

Baca juga: KADIN deklarasikan komitmen sebagai Net Zero Organization pada 2060

Baca juga: Indonesia optimistis capai bauran EBT 23 persen pada 2025

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021