• Beranda
  • Berita
  • Pasien kanker usus besar tak perlu takut dibedah

Pasien kanker usus besar tak perlu takut dibedah

11 Desember 2021 17:24 WIB
Pasien kanker usus besar tak perlu takut dibedah
Ilustrasi tisu toilet (Pexels)
Pasien kanker usus besar tidak perlu takut dibedah atau menjalani operasi karena pembedahan merupakan penanganan utama untuk mengatasi penyakit ini, kata dr. Ibrahim Basir, Sp.B-KBD dari Divisi Bedah Digestif, Departemen Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

"Saya kira kalau untuk pasien-pasien jangan takut dibedah, karena pembedahan itu adalah hal utama yang dikerjakan," kata Ibrahim dalam webinar kesehatan, Sabtu.

“Tapi, pembedahan itu bukan cuma pembedahan, bukan cuma ngangkat kanker, bukan cuma bikin selesai tumornya, tapi kita juga mikir quality of life dari pasien,” jelasnya.

Baca juga: Deteksi dini kanker usus penting untuk pertahankan hidup

Ibrahim menuturkan, pembedahan merupakan langkah awal yang dilakukan untuk menghilangkan tumor. Umumnya, pembedahan akan dilakukan bersama pengobatan lain seperti kemoterapi dan atau radiasi.

Seiring perkembangan dunia kedokteran, pasien kini diusahakan tidak berada terlalu lama di rumah sakit saat ditangani. Sebab, tim medis akan mengusahakan melakukan pembedahan dengan luka sayatan seminimal mungkin sehingga pasien lebih cepat pulih dan segera bisa meninggalkan rumah sakit.

Kanker usus besar saat ini sudah menempati posisi keempat di Tanah Air, setelah kanker payudara, serviks dan paru. Penyakit ini membutuhkan pembedahan sebagai terapi utama yang bisa mengatasi kanker secara tuntas.

Ibrahim menuturkan, peran deteksi dini sangat penting dalam menangani kanker usus besar. Ketika ditemukan pada stadium awal, penanganan akan lebih mudah dan tidak serumit saat penyakit sudah berada di stadium lanjut.

Pilihan pengobatan kanker usus besar melibatkan berbagai faktor, di antaranya karakteristik pasien seperti usia, penyakit penyerta, dan kondisi pasien. Hal kedua yang dipertimbangkan adalah sifat tumor, apakah beban tumor besar, lokasinya dan apakah memungkinkan untuk dioperasi.

Kemudian, sifat molekuler dan terakhir adalah preferensi dari pasien, di mana pengobatan disesuaikan dengan keinginan dan kemampuan pasien.

Baca juga: Konsumsi serat yang cukup dapat hindari risiko kanker usus besar

Baca juga: Konsumsi minuman manis berkaitan dengan resiko kanker usus besar

Baca juga: Ahli: Kanker usus besar ditandai dengan polip pada usus

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2021