Juri menyampaikan dalam setiap kesempatan, Presiden Jokowi mengingatkan pentingnya penerapan protokol kesehatan ketat dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) agar tidak menjadi kluster penularan COVID-19.
"Dengan demikian semua daerah diharapkan kewaspadaannya terhadap ini, karena beberapa negara kasus COVID-19 merangkak naik juga dimulai karena pembukaan sekolah, dan Bapak Presiden tidak mau terjadi di negara kita," tutur Juri Ardiantoro saat meninjau PTM di SMPN 2 Brebes, Jawa Tengah, Senin, sebagaimana siaran pers, di Jakarta.
Baca juga: Moeldoko tegaskan RI miliki komitmen kuat dalam perbaikan lingkungan
Menurut Juri, guna mengawal komitmen Presiden terhadap pengendalian COVID-19 di sekolah, Kantor Staf Presiden (KSP) saat ini terus melakukan verifikasi lapangan.
"Data yang kami dapat di lapangan akan menjadi dasar pengambilan keputusan Presiden," sambung Juri.
Kepala SMPN 2 Brebes Murtado mengaku sudah menerapkan prokes ketat dan melakukan langkah-langkah antisipasi penularan COVID-19. "Jika ada siswa yang nggak enak badan, mereka kita larang masuk sampai dinyatakan sehat dan negatif," kata Murtado.
Baca juga: KSP apresiasi keputusan Baleg DPR RI soal RUU TPKS
Baca juga: KSP kawal komitmen pemerintah hidupkan moderasi beragama
Ia menambahkan dengan nol kasus COVID-19 selama PTM, pihak sekolah akan mengajukan penambahan durasi kegiatan belajar mengajar.
"Supaya ada jam istirahat bagi siswa, nanti dari kantin akan mendatangi kelas-kelas," tambahnya.
Untuk diketahui, SMPN 2 Brebes merupakan piloting sekolah berbasis bakat dan minat, yakni dengan difokuskan pada kelas khusus olahraga (KKO) untuk calon atlet.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2021