Wakil Wali Kota Jakarta Selatan Isnawa Adji mengatakan, layanan donor darah ini sengaja dipusatkan di sentra pelayanan KTP di sekolah agar menarik peserta yang mengikutinya.
"Intinya ini adalah bentuk pelayanan yang kita berikan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan berkaitan dengan program pemberian KTP kepada siswa, kemudian kita juga mengajak kepada masyarakat untuk kegiatan donor darah," kata Isnawa Adji di MAN 11 Jakarta, Senin.
Menurut Isnawa, kegiatan donor darah di sekolah merupakan rangkaian di satuan pendidikan yang akan terus berlangsung guna menarik banyak minat warga, guru, hingga para pelajar untuk mendonorkan darah.
"Banyak warga masyarakat yang membutuhkan keberadaan kantong darah dan tentunya harus kita dukung sebagai warga masyarakat yang sudah terbiasa memberikan donor darahnya kepada mereka yang membutuhkan," kata Isnawa.
Baca juga: Dinas Dukcapil DKI kejar target perekaman KTP-e pada 60.000 warga
Baca juga: Sudin Dukcapil cetak 20.812 KTP Elektronik pada Januari-September 2021
Kepala Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Jakarta Selatan (Jaksel), Abdul Haris menuturkan, pihaknya menggandeng Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta untuk memberikan pemahaman sekaligus mengajak para pelajar untuk mulai mendonorkan darah.
Pihaknya telah merekam sebanyak 1.228 KTP-E bagi siswa dari 12 sekolah yang telah dikunjungi.
Dia berharap angka ini akan terus bertambah seiring dengan masifnya layanan "jemput bola" bagi para pelajar. Dengan demikian target 55.770 siswa mendapatkan KTP-E pada 2021 dapat terealisasi.
"Kalau kita targetnya selesai. Jadi jumlah dari pelajar baik tingkat SMA maupun Madrasah Aliyah itu di Jakarta Selatan ada 55.770. Itu yang usia 16 tahun. Dan kita akan terus ke sekolah-sekolah dengan menggandeng PMI juga tentunya," ungkap Abdul.
Pewarta: Sihol Mulatua Hasugian
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021