Pakar Komunikasi dari Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang Prof Alo Liliweri berharap LKBN ANTARA yang sudah memasuki usia ke-84 ini terus memperkuat peran menangkal informasi bohong (hoaks) dalam era digitalisasi yang bertumbuh sangat pesat.seiring dengan pesatnya perkembangan era digitalisasi maka ANTARA juga terus berbenah diri agar sesuai dengan tuntutan zaman dan tetap menjadi sumber informasi terpercaya bagi masyarakat
"ANTARA sebagai Kantor Berita Negara diharapkan menjadi garda terdepan dalam menangkal berbagai informasi hoaks yang muncul di ruang-ruang publik melalui teknologi digital," katanya di Kupang, Senin, dalam tanggapannya menyambut HUT ke-84 Perum LKBN ANTARA.
Ia mengatakan era digitalisasi telah membuka ruang yang sangat luas terhadap penyebaran beraneka ragam informasi yang di dalamnya juga banyak terdapat informasi yang salah atau tidak dipertanggungjawabkan.
Informasi hoaks, kata dia juga sering kali memicu polemik di tengah masyarakat dan berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan anak bangsa.
"Karena itu memang ANTARA juga harus cepat menyebarkan berita karena masyarakat butuh informasi cepat, yang real time dan terpercaya," katanya.
Liliweri mengatakan ANTARA di usia ke-84 tahun ini sudah semakin hebat dalam menyuguhkan berbagai macam informasi dari berbagai wilayah pelosok di Tanah Air maupun dari mancanegara.
ANTARA juga telah banyak berkontribusi terhadap perjalanan bangsa dan negara dari era sebelum Kemerdekaan Republik Indonesia hingga era reformasi saat ini, katanya.
Liliweri berharap seiring dengan pesatnya perkembangan era digitalisasi maka ANTARA juga terus berbenah diri agar sesuai dengan tuntutan zaman dan tetap menjadi sumber informasi terpercaya bagi masyarakat.
"Dirgahayu ke-84 LKBN ANTARA, jaya selalu dalam berkiprah untuk kemajuan bangsa dan negara," tandasnya.
Baca juga: Kantor Berita ANTARA dipercaya dukung "media center" WSBK Mandalika
Baca juga: Kerja sama ANTARA-BERNAMA diharapkan bisa eratkan masyarakat regional
Baca juga: Indocement tingkatkan kompetensi humas via "workshop" foto jurnalistik
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021