Saham-saham Inggris berakhir lebih rendah pada perdagangan Senin waktu setempat (13/12/2021), memperpanjang kerugian untuk hari keempat berturut-turut dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London merosot 0,83 persen atau 60,34 poin, menjadi menetap di 7.231,44 poin.
Indeks FTSE 100 berkurang 0,40 persen atau 29,48 poin menjadi 7.291,78 poin pada Jumat (10/12/2021), setelah melemah 0,22 persen atau 15,79 poin menjadi 7.321,26 poin pada Kamis (9/12/2021), dan terkikis 0,04 persen atau 2,55 poin menjadi 7.337,35 poin pada Rabu (8/12/2021).
International Consolidated Airlines Group, sebuah perusahaan induk maskapai penerbangan multinasional Inggris-Spanyol, membukukan kerugian paling banyak (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya kehilangan 5,15 persen.
Diikuti oleh saham perusahaan industri kedirgantaraan dan pertahanan multinasional Inggris Rolls-Royce Holdings yang terperosok 4,77 persen, serta perusahaan jasa keuangan dan perbankan utama Inggris Lloyds Banking Group merosot 4,28 persen.
Disusul oleh saham perusahaan konsultan teknologi informasi multinasional Inggris Aveva Group yang menguat 2,08 persen, serta perusahaan tambang Chile yang melakukan kegiatan eksplorasi di Chile dan Peru Antofagasta meningkat 1,13 persen.
Baca juga: IHSG awal pekan ditutup naik, dipimpin sektor transportasi & logistik
Baca juga: Saham Prancis rugi hari keempat, indeks CAC 40 terpangkas 0,70 persen
Baca juga: Saham Jerman kembali "memerah", indeks DAX 40 turun tipis 0,01 persen
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021