Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membentuk sumber daya manusia (SDM) yang tangguh dengan menggelar Pelatihan Pengolahan Udang di Kebumen, Jawa Tengah, guna mendukung kawasan budi daya udang terintegrasi yang akan dibangun di wilayah tersebut.Udang merupakan salah satu komoditas unggulan yang tengah digenjot produksinya untuk pemenuhan kebutuhan pasar lokal dan ekspor. Volume produksi udang pada 2020 lebih dari 900 ribu ton dan menargetkan 2 juta ton pada 2024
"Para peserta mendapatkan beragam materi berupa dasar-dasar penanganan udang, pembuatan ebi furai, pembuatan dimsum udang, pembuatan menbosha udang, hingga pengemasan hasil perikanan," kata Plt Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) KKP Kusdiantoro dalam siaran pers di Jakarta, Rabu.
Ia mengemukakan, metode yang digunakan dalam pelatihan yang diselenggarakan pada 13-14 Desember 2021 ini adalah offline training (pelatihan luring).
Dengan demikian, peserta akan mengikuti seluruh kegiatan pelatihan mulai dari teori, praktik dan diskusi dengan didampingi oleh penyuluh perikanan dan pelatih hingga pascapelatihan.
Kusdiantoro menerangkan pelatihan ini merupakan langkah implementasi dari program prioritas KKP, yakni pengembangan perikanan budi daya berbasis pada ekspor dengan komoditas unggulan di pasar global yaitu udang, lobster, kepiting dan rumput laut. Hal tersebut sejalan dengan target peningkatan nilai ekspor udang nasional sebesar 250 persen pada 2024.
"Udang merupakan salah satu komoditas unggulan yang tengah digenjot produksinya untuk pemenuhan kebutuhan pasar lokal dan ekspor. Volume produksi udang pada 2020 lebih dari 900 ribu ton dan menargetkan 2 juta ton pada 2024," katanya.
Menurut dia, peningkatan nilai ekspor perikanan tersebut harus dibarengi dengan inovasi industri pengolahan produk perikanan sehingga dapat bersaing di dalam dan luar negeri, salah satunya dengan melakukan diversifikasi hasil olahan untuk menambah nilai jual seperti produk olahan udang siap masak dan siap saji untuk menarik minat konsumen.
Dengan diversifikasi produksi olahan perikanan, lanjutnya, diharapkan dapat meningkatkan pula angka konsumsi ikan nasional, di mana target konsumsi ikan nasional di tahun 2021 sebesar 60 kg/kapita/tahun.
Saat ini, nilai angka konsumsi ikan Kabupaten Kebumen dinilai masih rendah pada angka 22,46 kg/kapita/tahun. Hal tersebut tentu menjadi tantangan tersendiri, sehingga melalui pelatihan ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan angka konsumsi ikan di Kebumen.
Pelatihan yang diikuti 100 orang masyarakat perikanan di Kabupaten Kebumen ini juga tak lepas dari peran serta dan inisiasi Anggota Komisi IV DPR RI, Darori Wonodipuro, yang menekankan bahwa Kabupaten Kebumen memiliki potensi untuk pengembangan budi daya udang vaname melalui skema kawasan budidaya tambak udang terintegrasi.
Melalui kegiatan pelatihan, Darori berharap Kabupaten Kebumen menjadi pelopor budi daya udang yang modern di Indonesia dengan hasil produktivitas dan kualitas yang tinggi, dengan adanya campur tangan teknologi dan perencanaan bisnis yang matang dalam pelaksanaannya, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kebumen.
Sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono saat telewicara dengan Bupati Kebumen berharap modeling tambak udang di Kebumen dapat menjadi pelopor budi daya udang yang modern di Indonesia dengan hasil produktivitas tinggi dan berkualitas ekspor, serta skema budidaya udang yang akan dilakukan skala besar dengan perencanaan bisnis yang matang dalam pelaksanaannya di mana proses hulu hingga hilir berada dalam satu kawasan.
Baca juga: Menyiapkan perikanan tangkap udang menuju sertifikasi ekolabel
Baca juga: KKP fokus cari investasi berkelanjutan budidaya udang
Baca juga: Mimika ekspor perdana udang 9,8 ton ke Jepang
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021