Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berharap peresmian Ruang Terbuka Hijau (RTH) Bio Trans menjadi upaya Pemprov DKI Jakarta untuk mewujudkan kota ramah lingkungan.Ini sebuah terobosan untuk membuat Jakarta menjadi kota yang lebih ramah lingkungan
Anies menjelaskan RTH Taman Bio Trans yang berlokasi di Jalan Suprapto, Jakarta Pusat, tidak hanya berfungsi menjadi taman terbuka, tetapi juga berfungsi sebagai pengendali banjir ketika terjadi peningkatan volume air di saluran sungai.
"Ini sebuah terobosan untuk membuat Jakarta menjadi kota yang lebih ramah lingkungan. Sebuah kota yang pendekatan untuk penyelesaian masalah ruang terbuka hijau menggunakan prinsip yang ramah dengan lingkungan hidup," kata Anies di RTH Taman Bio Trans Jakarta Pusat, Jumat.
Anies berharap RTH Bio Trans dapat membuat warga merasakan ruang yang dekat dengan alam.
Selain itu, RTH Bio Trans yang dibangun di atas bekas lahan SPBU ini menjadi contoh bagi wilayah kota administrasi lain dalam mewujudkan taman yang tidak hanya bermanfaat sebagai ruang terbuka untuk manusia, tetapi juga pada keanekaragaman hayati.
"Bukan untuk manusianya, tetapi juga tanaman, binatang, agar bisa tinggal di kota ini bersama-sama dalam ekosistem yang sehat," kata dia.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta Suzi Marsitawati mengatakan Taman Bio Trans dibangun di atas lahan milik Pemprov DKI Jakarta dengan total luas 2.500 meter persegi.
Taman Bio Trans terdiri dari ruang terbuka hijau seluas 1.483 meter persegi serta ruang terbuka biru seluas 522 meter persegi yang dapat menampung air hingga 3.000 meter kubik.
"Kegiatan Jumat menanam pohon ini diharapkan menciptakan ruang terbuka hijau yang berkualitas dengan kombinasi seimbang antara ekologi dan estetika kota, sehingga membuat kota Jakarta menjadi kota yang asri dan nyaman," kata dia.
Baca juga: Pemanfaatan lahan di zona hijau jadi fokus revisi Perda RDTR
Baca juga: DPRD harapkan DKI segera tuntaskan seleksi pembebasan lahan untuk RTH
Baca juga: Pemprov DKI berencana perluas RTH di daerah penyangga
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021