Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan optimalisasi aset negara yang selama ini terbengkalai bisa memberikan dampak yang tidak hanya bermanfaat dari segi ekonomi, tetapi juga sisi sosial budaya bagi anak-anak muda.Mindset kita adalah kita harus gelisah ketika melihat aset yang hanya berdiri, tidak digunakan sebagaimana mestinya...
"Real asset manager, tidak hanya sekedar memiliki, tapi juga memutar otak untuk mengelola aset dan generating revenue dalam rupiah, serta create banyak sekali dampak sosial budaya yang kadang priceless," kata Menkeu Sri Mulyani saat memberikan sambutan dalam peresmian Gedung Dhanadyaksa Dipati Ukur di Bandung, Jawa Barat, Jumat.
Ia mengatakan optimalisasi ruang-ruang yang selama ini tidak termaksimalkan merupakan hal yang positif, karena aset tersebut bisa menjadi tempat pijakan bagi generasi muda untuk berkarya dan menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi lingkungan.
"Mindset kita adalah kita harus gelisah ketika melihat aset yang hanya berdiri, tidak digunakan sebagaimana mestinya, belum lagi maintain untuk uang dan tidak generate apapun. Kita harus gelisah, karena masih banyak sekali asset legacy seperti ini," kata Menkeu Sri Mulyani.
Sebelumnya Sri Mulyani meresmikan Gedung Dhanadyaksa Dipati Ukur di Bandung yang bermanfaat sebagai Creative Hub dan Co Working Space bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan para pelaku industri kreatif.
Baca juga: Sri Mulyani resmikan Creative Hub anak-anak muda di Bandung
Gedung yang terletak di lokasi strategis ini juga merupakan bentuk inovasi pemanfaatan aset negara oleh Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk mengembangkan usaha dan kreativitas anak-anak muda di Bandung.
Untuk itu ia mengatakan upaya LMAN untuk melakukan optimalisasi aset guna mendorong kreativitas generasi muda dalam kondisi pandemi patut mendapatkan apresiasi karena bernilai lebih dibandingkan ketika situasi normal.
"LMAN bisa meneruskan ini ke setiap kementerian/lembaga untuk generate sesuatu yang baru. Semoga aset ini benar-benar bermanfaat bagi masyarakat terutama generasi muda. Kita semua berkewajiban untuk create space agar let them creative, let them innovative, agar mereka berkembang dengan baik," katanya.
Ia juga mengharapkan ke depannya tidak ada lagi aset-aset yang tidak produktif dan menjadi beban dari sisi biaya maupun sosial ekonomi, dengan mencontoh pengelolaan aset di negara maju yang bisa memberikan benefit kepada masyarakat.
Gedung Dhanadyaksa Dipati Ukur merupakan aset eks PT Pertamina yang ditetapkan menjadi Barang Milik Negara (BMN) dan diserahkan kepada LMAN melalui Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) pada 21 Juni 2017 dalam kondisi free and clear.
Gedung yang terletak dekat Universitas Padjajaran ini berdiri di atas tanah seluas 1.460 m2 dan terletak di Jalan Dipati Ukur Nomor 33, Lebak Gede, Kecamatan Coblong, Bandung, Jawa Barat, dengan biaya revitalisasi mencapai Rp9 miliar.
Terpilih sebagai mitra untuk optimalisasi gedung ini adalah PT Global Sinergi Kreasindo (Co & Co). Tercatat sejak Juni 2021 Co & Co telah memulai program rutin dengan mengadakan beberapa kegiatan. Saat ini Dhanadyaksa diisi enam tenant ritel dan lima tenant office.
Baca juga: DJKN: Optimalisasi aset negara tingkatkan pendapatan negara
Pewarta: Satyagraha
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021