"Kami mengharapkan proyek strategis tersebut dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan rencana," kata Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen PT PP Andi Gani Nena Wea dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.
Hal tersebut disampaikan saat dirinya bersama jajaran komisaris, direksi, manajemen perseroan melakukan kunjungan kerja ke dua proyek tersebut.
Baca juga: PLN jamin ketersediaan pasokan listrik di KIT Batang
Proyek pengembangan KIT Batang atau Grand Batang City dikelola oleh PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) yang tergabung dalam konsorsium antara PT PP bersama dengan perusahaan BUMN dan Lembaga Pemerintahan.
KIT Batang atau Grand Batang City terletak di Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah yang memiliki total luas lahan untuk dikembangkan seluas 4.300 hektar. Pembangunan KIT Batang dibagi menjadi 3 kluster, yaitu Kluster I seluas 3.100 hektare, Kluster II seluas 800 hektare, dan Kluster III seluas 400 hektare.
Dikatakan, KIT Batang merupakan salah satu kawasan pilihan yang ditawarkan dapat menjadi sentra industri baru dimana dengan dibukanya kawasan tersebut diharapkan dapat mendatangkan para investor asing untuk berinvetasi di Indonesia.
"Sampai dengan saat ini, telah terdapat beberapa tenan baik asing maupun domestik yang menjadi prospek untuk menempati kawasan tersebut," katanya.
Mengenai proyek pembangunan Rumah Susun Pekerja Industri Batang I yang dimiliki oleh Kementerian PUPR, perseroan berperan sebagai kontraktor utama dengan masa pembangunan selama 300 hari kalender.
Proyek Rumah Susun Pekerja Industri Batang I memiliki nilai kontrak sebesar Rp 125 miliar dengan target penyelesaian pembangunan di Kuartal II tahun 2022. Bangunan tersebut terdiri dari 4 tower dimana dalam setiap tower dapat dihuni oleh 252 orang.
Baca juga: Pemasangan jembatan KIT Batang di atas tol disetop di akhir pekan
Adapun lingkup pekerjaan proyek tersebut, antara lain pekerjaan struktur, pekerjaan arsitektur, pekerjaan mekanikal elektrik plumbing, pekerjaan lingkungan, dan pekerjaan fasilitas umum.
Sampai dengan minggu kedua Desember 2021, progres pembangunan hunian tersebut telah mencapai 55,71 persen dimana lebih cepat 19,25 persen dari yang ditargetkan.
Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021