Saham-saham Australia ditutup lebih rendah pada Senin, karena saham energi jatuh di tengah kekhawatiran atas prospek permintaan minyak, sementara fund manager Magellan Financial Group merosot ke sesi terburuknya karena kehilangan klien utamanya.Indeks acuan S&P/ASX 200 di Bursa Efek Australia tergelincir 0,16 persen atau 11,80 poin, menjadi menetap di 7.292,20 poin
Indeks acuan S&P/ASX 200 di Bursa Efek Australia tergelincir 0,16 persen atau 11,80 poin, menjadi menetap di 7.292,20 poin, ditutup lebih rendah untuk sesi keempat berturut-turut dalam lima sesi terakhir.
Pasar ekuitas di seluruh Asia dan harga minyak mentah merosot karena melonjaknya kasus Omicron COVID-19 mendorong pembatasan yang lebih ketat di Eropa, mengancam akan mengganggu aktivitas ekonomi global lagi.
"Pasar sangat berhati-hati menjelang liburan Natal, dengan kekhawatiran tentang dampak varian Omicron," kata analis di National Australia Bank dalam sebuah catatan, dikutip dari Reuters.
"Lebih banyak diskontinuitas dalam rantai pasokan dari Omicron dapat menambah kekhawatiran inflasi."
Saham sektor energi anjlok 3,4 persen di sesi terburuk mereka dalam hampir sebulan dan merupakan top loser pada indeks acuan, karena harga minyak merosot lebih dari 2,0 persen.
Investor minyak Washington H Soul Pattinson mencatat kerugian teratas di sub-indeks, terpuruk 6,1 persen, sementara produsen gas Santos jatuh 4,8 persen.
Magellan Financial Group menukik 32,9 persen setelah mengungkapkan telah kehilangan klien terbesarnya St James's Place, yang menyumbang sekitar 12 persen dari pendapatan tahunan perusahaan.
Indeks sektor keuangan kehilangan 0,8 persen, dengan tiga bank "Empat Besar" turun antara 0,1 persen dan 1,4 persen.
Para penambang menguat 0,1 persen, dengan Rio Tinto menambahkan 0,2 persen setelah raksasa bijih besi itu menunjuk ketua baru.
Dominic Barton, duta besar Kanada untuk China yang akan berakhir masa tugasnya, akan menggantikan ketua Rio sebelumnya Simon Thompson, yang mengundurkan diri untuk bertanggung jawab atas penghancuran tempat perlindungan batu kuno di Australia oleh perusahaan.
Di antara kerugian lainnya, perusahaan konstruksi CIMIC Group Ltd terperosok 15,4 persen sebelum perdagangan dihentikan oleh bursa saham.
Setelah laporan bahwa perusahaan belum membayar upah dan tunjangan kepada lebih dari 100 karyawan, CIMIC mengatakan bahwa karyawan tersebut berada di bawah urusan perusahaan lain dan perusahaan sedang memastikan bahwa mereka mendapat kompensasi. Sahamnya ditutup 13,4 persen lebih rendah setelah perdagangan dilanjutkan.
Indeks acuan S&P/NZX 50 Selandia Baru berakhir 0,38 persen atau 48,51 poin lebih tinggi pada 12.766,45 poin.
Baca juga: IHSG turun seiring kekhawatiran adanya pengetatan akibat Omicron
Baca juga: Saham Jepang jatuh, tertekan Omicron, langkah "hawkish" bank sentral
Baca juga: Saham China dibuka lebih rendah, lanjutkan kerugian akhir pekan lalu
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021