Direktur Utama PT Jasa Raharja Rivan Ahmad dalam rilis yang diterima di Kendari, Senin, mengungkapkan Jasa Raharja berbasis kepada pelayanan digital terpadu dari hulu ke hilir dengan melibatkan Korlantas Polri untuk laporan kecelakaan daring, seketika, rumah sakit secara "host to host", verifikasi data kependudukan dengan Ditjen Dukcapil, sistem verifikasi rawatan secara daring, seketika, dan profesional.
Disamping itu, kerja sama dengan holding farmasi untuk memastikan data farmasi dan penggunaan obat sesuai bagi korban kecelakaan lalulintas. Kerja sama dengan provider dan asuransi jaminan lanjutan baik BPJS Kesehatan, BPJANSOSTEK, Taspen, Asabri, dan asuransi swasta lainnya, serta perbankan untuk penyerahan santunan dapat dilakukan secara transfer.
Ia mengatakan tugas Jasa Raharja sebagai BUMN penyelenggara program perlindungan dasar kecelakaan penumpang umum dan lalu lintas jalan, memberikan santunan kepada korban meninggal dunia dan penjaminan/penggantian biaya rawatan kepada korban luka-luka.
Baca juga: Korlantas Polri dan Jasa Raharja latih pengemudi ojek 'online'
Upaya digitalisasi pelayanan santunan kepada korban kecelakaan, kata dia, tentunya berdampak pada peningkatan kualitas layanan, khususnya kecepatan dalam penyerahan santunan.
"Hal tersebut terefleksi pada kecepatan penyerahan santunan untuk korban meninggal dunia dapat dilaksanakan dalam waktu satu hari 10 jam dari target tiga hari. Ini sebagai wujud nyata komitmen Jasa Raharja dalam memberikan pelayanan santunan yang mudah dan cepat kepada masyarakat. Di sisi lainnya, sampai dengan periode November 2021 Jasa Raharja telah menyerahkan santunan sebesar Rp2,15 triliun naik 1,7 persen dari periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp2,12 triliun," ujarnya.
Untuk santunan luka-luka, Jasa Raharja bekerja sama dengan 2.352 rumah sakit di seluruh Indonesia, 90,31 persen biaya rawatan dapat dibayarkan melalui mekanisme transfer kepada rumah sakit, yang berarti masyarakat tidak mengeluarkan biaya perawatan di rumah sakit karena sudah dijamin Jasa Raharja sampai dengan batasan biaya rawatan yang ditetapkan.
Jasa Raharja juga mengambil langkah preventif untuk menghadapi Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 yakni menyiagakan 2.000 personel yang tersebar di 29 kantor cabang.
"Jasa Raharja juga terlibat dalam pos kesehatan terpadu di 60 titik lokasi, pengoperasian armada operasional sejumlah 214 unit kendaraan roda empat (Mobil Unit Keselamatan Lalu Lintas, Mobil Jasa Raharja Reaksi Cepat dan kendaraan operasional), memasang rambu pengingat di 1.000 titik, distribusi sarana keselamatan sebanyak 5.500 unit kepada 'stakeholder' (pemangku kepentingan) terkait,” katanya.
Untuk penanganan kecelakaan khususnya selama periode Natal-Tahun Baru 2021 bekerja sama dengan rumah sakit menerapkan sistem penjaminan korban 24 jam yang didukung dengan menyiagakan posko digital data kecelakaan lalu lintas daring dengan Integrated Road Safety Management System (IRSMS) Polri dan rumah sakit.
Baca juga: Jasa Raharja cepat tanggapi kecelakaan bus angkut siswa SPN di Jambi
Baca juga: Jasa Raharja serahkan santunan korban kecelakaan minibus di Kediri
Pewarta: Abdul Azis Senong
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021