Unggahan serupa berita itu lantas menjadi konten yang disematkan di Twitter dan Facebook oleh sebagian penggunanya sejak awal Desember 2021.
Vaksinasi mingguan itu disebut-sebut perlu untuk mencegah karantina (lockdown) akibat kemunculan COVID-19 varian Omicron.
Unggahan berbahasa Inggris itu ditambahkan narasi, "Kepada para penerima vaksin". Konten yang muncul pada 6 Desember 2021 itu telah diunggah ulang sebanyak 23 kali, diunggah dengan komentar 10 kali, serta disukai lebih dari 50 pengguna lain Twitter.
Namun, benarkah Ilmuwan Pfizer memperingatkan keharusan vaksinasi mingguan COVID-19 untuk mencegah karantina akibat varian Omicron?
Penjelasan:
Tangkapan layar berita tersebut berasal dari situs The Stonk Market dengan deskripsi situs merupakan konten-konten lelucon bergaya satire.
Konten yang menyebut ilmuwan Pfizer memperingatkan arti penting vaksin COVID-19 mingguan itu juga menyebut dampak kenaikan saham produsen obat asal AS itu hingga 420,69 persen.
Dilansir dari Reuters, perwakilan untuk Pfizer Keanna Ghazvini mengatakan pernyataan terkait kebutuhan vaksinasi COVID-19 setiap pekan tidak benar.
"Pfizer tidak dalam pengerjaan untuk vaksin COVID-19 booster yang digunakan setiap pekan," ujar Ghazvini.
Dengan begitu dapat diketahui, artikel berita yang menyebut bahwa ilmuwan Pfizer memperingatkan agar melakukan vaksinasi setiap minggu untuk mencegah penyebaran Omicron hanyalah lelucon.
Klaim: Ilmuwan Pfizer sarankan vaksin mingguan cegah karantina akibat Omicron
Rating: Disinformasi
Cek fakta: Misinformasi! Virus corona saat ini seperti flu biasa
Baca juga: UE akan terima tambahan 20 juta vaksin untuk perangi varian Omicron
Baca juga: Wagub DKI sebut vaksinasi anak penting untuk antisipasi Omicron
Pewarta: Tim JACX
Editor: Hanni Sofia
Copyright © ANTARA 2021