Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mengungkapkan terdapat tiga cara yang bisa ditempuh oleh pengambil kebijakan dalam mengatasi menjamurnya aksi balap balap liar atau "street racing" salah satunya melalui jalur pendidikan.bisa dimanfaatkan oleh pemandu bakat bidang otomotif untuk mencari bibit pembalap masa depan
"Penelitian ada tiga cara agar street race bisa kita transformasi. Pertama pendidikan, kalau di negara maju ada racing team atau racing club dia bisa hidup di situ misal club Harley Davidson, jadi lebih kepada club motor untuk entertain, kedua penegakan hukum, ketiga beri ruang agar energi tersalurkan baik," kata Fadil di Jakarta, Rabu.
Fadil mengatakan apabila tiga cara tersebut dikombinasikan maka target menyalurkan hobi dan antusias penggemar "street racing" ke dalam lingkungan yang aman dan terkontrol pasti bisa tercapai.
Untuk mewujudkan target tersebut Polda Metro Jaya telah menyiapkan "event street racing" di kawasan Ancol dengan menggandeng berbagai elemen seperti joki "street racing", bengkel dan mekanik independen hingga akademisi.
"Kita kombinasikan, maka ini saya bilang inovasi sebagai solusi. Kalau tidak ada kendala, sirkuit akan di Ancol di sana pendidikan ada, penyaluran ada, penegakan hukum, pembelajaran hukum ada maka saya ajak IMI, ATPM, pengelola Ancol," ujarnya.
Ajang street racing yang rencananya akan digelar mulai awal tahun depan tersebut diprediksi juga mampu menggerakkan roda perekonomian masyarakat kecil.
"Saya tidak bisa bayangkan kalau nanti di Ancol ada drag race dan road race berapa banyak pedagang asongan kaki lima yang jual air mineral dan sebagainya, lama-lama starling juga laku di sana. Luar biasa kan," tutur Fadil.
Fadil mengatakan ajang balap pasti akan menarik dan menggerakkan ekonomi di seputar dunia otomotif. UMKM lokal yang bergerak di bidang keamanan berkendara dan aksesoris seperti helm, sarung tangan, jaket bisa membuka stan di ajang tersebut.
Lebih lanjut dia mengatakan ajang balap tersebut juga bisa dimanfaatkan oleh pemandu bakat bidang otomotif untuk mencari bibit pembalap masa depan untuk mengharumkan nama bangsa di ajang balap dunia.
Untuk saat ini Polda Metro Jaya direncanakan akan menggelar dua jenis balap yakni "street race" dan "drag race" sebanyak empat seri dalam setahun dengan "event" pertama dimulai pada 15 Januari 2022.
Sirkuit yang rencananya akan dibangun di Ancol tersebut diharapkan bisa dibuka sepanjang tahun sehingga para pembalap jalanan punya tempat untuk membalap sepanjang tahun.
"Kalau enggak ada seri enggak ada balapan gimana? Kan enggak kaya main bola enggak nunggu Piala AFF nanti dia bisa kemana-mana, maka itu akan diskusikan di Ancol bisa dilaksanakan setiap hari mereka yang mau latihan bisa ke sana," ujarnya.
Fadil mengharapkan transformasi bisa membuat yang awalnya berbahaya jadi aman, pelanggaran jadi perlindungan. Ikatan Motor Indonesia (IMI) juga akan berpartisipasi dengan meminjamkan helm, sepatu, body protector serta perangkat keamanan lainnya selama balapan.
"Pertarungan balapan, taruhan kenakalan kita ubah jadi ada legitimasi, harapan dan ada kreativitas di sana mekanik, teknik balap, aksesoris, tata kelola sirkuit dan sebagainya, dan ada kehangatan saling mencintai agar tak ada lagi tawuran," ujarnya.
Dia juga akan melakukan pembahasan agar pembalap yang berusia muda bisa turut dilibatkan.
"Banyak tanya ke saya, DM ke saya, kalau usia 14 tahun bagaimana. Saya pikir kalau 21 baru ikut bagaimana bisa jadi Valentino Rossi. Jadi ini harus kita bicarakan jangan umur terlalu senior maka prestasi terlambat," ujarnya.
Baca juga: Polda Metro Jaya gelar FGD untuk akomodir balap liar
Baca juga: Polda Metro sita 57 sepeda motor pebalap liar
Baca juga: Polrestro Jaksel tangkap delapan anak muda yang keroyok polisi
Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021