Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebut sembilan industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) ekspansi senilai Rp10,5 triliun, yang mengindikasikan industri TPT terus berupaya bangkit di tengah tekanan dampak pandemi COVID-19.
“Sebagai sektor padat karya dan berorientasi ekspor, Kemenperin bertekad menjaga produktivitas industri TPT. Selama masa pandemi, industri TPT telah berperan penting dalam memenuhi kebutuhan untuk penanggulangan dan pencegahan COVID-19 seperti memproduksi masker dan APD,” kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita lewat keterangannya diterima di Jakarta, Kamis.
Menperin mengemukakan kontribusi industri TPT terhadap PDB sektor manufaktur sebesar 6,08 persen pada triwulan III tahun 2021. Sementara itu pertumbuhan industri TPT secara triwulanan juga mengalami perbaikan menjadi 4,27 persen (q to q) dibandingkan triwulan II 2021 sebesar 0,48 persen.
“Bahkan ekspor TPT pada periode Januari-Oktober 2021 turut mengalami peningkatan sebesar 19 persen menjadi 10,52 miliar dolar AS, selain nilai investasi yang juga naik 12 persen sehingga menjadi Rp5,06 triliun,” paparnya.
Oleh karena itu Menperin memberikan apresiasi kepada sembilan industri TPT yang ekspansi, dengan total nilai investasi Rp2 triliun di Pulau Jawa dan Rp8,5 triliun di Provinsi Riau.
Perluasan usaha itu menandai optimisme para investor industri TPT dalam upaya menjadikan Indonesia sebagai basis produksi untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik hingga ekspor.
Baca juga: Kunjungi pabrik tekstil, Menperin: TPT bukan "sunset industry"
“Hal ini membuktikan bahwa industri TPT bukan sunset industry, bahkan menjadi sunrise industry. Saya optimistis industri TPT nasional akan semakin tumbuh dan akselerasinya cukup baik bila dilihat harmonisasi hulu dan hilir,” ujar Menperin.
Kemenperin meyakini, investasi dari industri TPT di Indonesia akan terus tumbuh di masa mendatang. Realisasi investasi tersebut di antaranya industri pembuatan serat, pembuatan benang, pembuatan kain sampai dengan industri pakaian jadi, yang sejalan dengan target substitusi impor 35 persen pada tahun 2022.
“Pengembangan industri dari investasi baru ini akan mempermudah industri TPT mendapatkan bahan baku. Kami sangat optimis hari ini merupakan kebangkitan TPT nasional,” tegas Menperin.
Kesembilan perusahaan TPT yang berinvestasi tersebut yakni PT Dhanar Mas Concern, PT Embee Plumbon Textiles, PT. Kewalram Indonesia, PT Pan Brothers Tbk, PT Anggana Kurnia Putra, PT Sipatex Putri Lestari, PT Bandung Djaja Textile, PT Sinar Para Taruna Textile dan PT Asia Pacific Rayon.
“Kami berharap, perusahaan-perusahaan ini dapat terus eksis dan meningkatkan kinerja serta menjadi pemain tekstil kelas dunia,” imbuhnya.
Menperin menegaskan pemerintah terus berupaya mendukung peningkatan iklim investasi dan meningkatkan kinerja industri TPT.
Baca juga: Kemenperin dukung industri TPT manfaatkan teknologi hijau
Berbagai kebijakan tersebut diimplementasikan dengan program-program seperti pemberian insentif fiskal melalui tax allowance dan tax holiday, serta perbaikan rantai pasok bahan baku dan dukungan terhadap sektor IKM melalui pembangunan material center.
Program selanjutnya, pengendalian impor dan pengenaan trade remedies industri TPT sebagai langkah pengamanan pasar dalam negeri melalui pemberian rekomendasi impor, pengenaan bea masuk anti dumping dan bea masuk tindakan pengamanan atau safeguard. Kemudian program restrukturisasi mesin dan peralatan, perbaikan alur aliran material melalui Indonesia Smart Textile Industry Hub (ISTIH), serta penyiapan kawasan industri terpadu apparel park.
“Kami juga telah mengeluarkan kebijakan IOMKI, harga gas yang kompetitif, mendorong implementasi circular economy dan sustainibility pada industri TPT, serta peningkatan kompetensi SDM,” ujar Agus.
Selain itu, mengoptimalkan program P3DN, mendorong percepatan implementasi Perjanjian Dagang FTA, dan penghapusan biaya minimum nyala 40 jam PLN bagi industri.
Menperin optimistis program dan kebijakan tersebut menjadi stimulus bagi industri TPT dalam rangka meningkatkan investasi, kinerja, dan produktivitas perusahaan.
Baca juga: Kemenperin gulirkan program penggantian potongan harga mesin tekstil
“Semoga upaya kita ini, dapat mewujudkan cita-cita kita bersama menuju kedaulatan sandang nasional dan Indonesia Tangguh,” ujar Menperin.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021