“Dengan tambahan kegiatan pada hari ini yang menyasar sekitar 2.200 pelajar, maka total sudah ada sekitar 10.000 anak 6-11 tahun yang sudah menjalani vaksinasi COVID-19,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Emma Rahmi Aryani di Yogyakarta, Selasa.
Menurut Emma, kegiatan vaksinasi COVID-19 di Kota Yogyakarta dimulai pada 18 Desember melalui program kick-off vaksinasi yang menyasar sekitar 1.200 pelajar.
Selanjutnya, kegiatan vaksinasi dilakukan secara reguler melalui puskesmas yang ada di tiap wilayah bekerja sama dengan sekolah layaknya kegiatan vaksinasi yang dilakukan dalam program rutin tahunan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).
Baca juga: Airlangga : Vaksinasi anak bagus untuk mulai sekolah tatap muka
Baca juga: Hoaks! Lonjakan protein dari vaksin COVID-19 merusak organ anak
Hingga saat ini, Emma menyatakan belum menerima laporan adanya kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI) dari pelaksanaan vaksinasi COVID-19 untuk anak-anak.
“Tidak ada laporan KIPI karena memang vaksin yang digunakan pun sudah dinyatakan aman. Kami menggunakan Sinovac untuk anak-anak dengan dosis yang sudah ditetapkan," katanya.
Ia pun memastikan stok vaksin Sinovac untuk kegiatan vaksinasi anak di Yogyakarta dalam jumlah yang cukup dan mampu memenuhi kebutuhan.
“Sesuai aturan dari pusat, vaksin Sinovac hanya digunakan untuk pemenuhan vaksinasi kepada anak dan penyelesaian vaksinasi dosis dua,” katanya.
Untuk kegiatan vaksinasi COVID-19 dosis pertama menggunakan vaksin jenis lain, yaitu Pfizer.
Emma menambahkan, target sasaran vaksinasi anak yang ditetapkan sebanyak 40.156 anak tersebut merupakan data siswa berusia 6-11 tahun yang bersekolah di Kota Yogyakarta tanpa membedakan asal kependudukan.
Jumlah sasaran tersebut lebih banyak dibanding target yang ditetapkan oleh pemerintah pusat yaitu sekitar 29.000 anak.
“Kami memasukkan data semua siswa yang bersekolah di Yogyakarta meskipun mereka penduduk kabupaten lain. Semua kami data,” katanya.
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta juga akan bekerja sama dengan wilayah untuk menelusuri data anak berusia 6-11 tahun yang tidak mengikuti pendidikan secara formal di sekolah untuk menjadi sasaran vaksinasi COVID_19.
“Mungkin nanti akan kami kumpulkan untuk dilakukan vaksinasi massal,” katanya yang berharap dapat secepatnya menyelesaikan vaksinasi untuk anak.*
Baca juga: 13.500 siswa di Kembangan sudah mengikuti program vaksin anak
Baca juga: IDAI: Vaksin COVID-19 untuk anak sudah diuji keamanannya
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021