"Dalam kaitan dengan G20, sejak Digital Economy Task Force dielevasi menjadi Digital Economy Working Group (DEWG) di Italia, Kominfo telah menyampaikan agenda ini," kata Johnny dalam acara "Mendigitalkan Indonesia: Retrospeksi Kominfo 2021 dan Outlook 2022" secara daring, Selasa.
Baca juga: Indonesia tetap genjot vaksinasi COVID-19 meski target WHO terpenuhi
Dia menambahkan, agenda mengenai konektivitas dan pemulihan pasca COVID-19 telah menjadi perhatian yang kuat di DEWG. Kemudian, literasi digital dan keterampilan digital juga menjadi hal isu yang sangat penting untuk menunjang migrasi aktivitas dunia dari ruang fisik ke ruang digital.
"Tanpa literasi dan keterampilan digital, migrasi aktivitas dunia dari ruang fisik ke digital tidak bisa maksimal hasilnya. Indonesia diharapkan jadi jembatan bagi negara-negara yang sedang tumbuh dan berkembang untuk menyuarakan kepentingan mereka," ujarnya,
Sedangkan mengenai arus data, Johnny mengatakan hal tersebut telah menjadi pertarungan antara dua kelompok kepentingan di dunia, yakni negara produsen teknologi dan negara konsumen teknologi.
Dia melanjutkan, tata kelola data telah menjadi isu yang sangat krusial di G20 karena hingga saat ini, belum ada lembaga khusus untuk mengatur hal tersebut.
"Kalau terkait HAM, kita punya lembaga di PBB. Kalau yang terkait data ini belum ada. Tidak ada aturannya, organisasinya, dan hakimnya jika terjadi sengketa," jelas Johnny.
"Saat ini diselesaikan secara bilateral, sehingga payung-payung hukum yang berkaitan dengan data sangat sensitif dan rentan terhadap intervensi kepentingan dari dua kekuatan dunia, yaitu produsen dan konsumen teknologi seperti Indonesia," lanjut dia.
Sehingga, menurut Johnny, diperlukan pembahasan yang sangat serius dan mendalam mengenai tata kelola data. Hal tersebut, lanjut dia, akan sangat berkaitan dengan kedaulatan dan masa depan bangsa dan negara.
Dalam G20, Johnny mengatakan setidaknya akan ada 165 pertemuan yang akan dilakukan sepanjang tahun 2022 mendatang. Dia berharap Indonesia dapat sukses sebagai tuan rumah yang baik dengan belajar dari kelebihan dan kekurangan presidensi belumnya.
"Kita harapkan G20 dapat sukses dan berlangsung dengan baik. Saya tentu berharap kita dapat memberikan dukungan bersama-sama," ujarnya.
Baca juga: Kominfo teruskan program pengembangan talenta digital di 2022
Baca juga: Kominfo percepat pembangunan infrastruktur digital sepanjang 2021
Baca juga: Menkominfo: RUU PDP diharapkan selesai 2022
Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021