Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi mengemukakan DKI Jakarta merupakan kota dengan probabilitas paling tinggi untuk terjadinya transmisi lokal Omicron.Transmisi lokal tidak bisa dielakkan dan terutama pada kota-kota urban
"Transmisi lokal tidak bisa dielakkan dan terutama pada kota-kota urban," kata Siti Nadia Tarmizi saat dikonfirmasi ANTARA di Jakarta, Kamis malam.
Data Kemenkes RI melaporkan kasus terkonfirmasi Omicron di DKI naik dari 0 persen ke 13,5 persen dalam dua pekan terakhir. Total kasus Omicron Indonesia saat ini mencapai 68 kasus.
Baca juga: Kemenkes: Tak mungkin tutup pintu masuk pelaku perjalanan luar negeri
Menurut Nadia, semua kasus terdeteksi di karantina bandara yang melibatkan para pelaku perjalanan luar negeri. "Ini kenaikannya karena tambahan dari para pelaku perjalanan luar negeri," katanya.
Saat ditanya terkait perlunya pengetatan atau lockdown pada mobilitas penduduk di DKI Jakarta, Nadia mengatakan kebijakan itu belum diperlukan.
Baca juga: Strategi cegah Omicron tak bisa bekerja tanpa kerja sama masyarakat
Baca juga: Kemenkes: Masalah informasi sebabkan angka vaksinasi lansia tertinggal
"Belum perlu dilakukan 'lockdown', hanya meningkatkan kepatuhan protokol kesehatan (prokes) saja," ujarnya.
Prokes yang dimaksud terkait dengan ketentuan 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan), mengikuti program vaksinasi COVID-19.
Terkait pelacakan kasus di Jakarta, Nadia meyakini bahwa Dinas Kesehatan setempat telah memiliki sarana dan prasarana yang cukup untuk kegiatan surveilance.
"Jakarta punya kapasitas tracing dan testing yang baik," ujarnya.
#ingatpesanibu
#sudahvaksintetap3m
#vaksinmelindungikitasemua
Baca juga: RSPI Sulianti Saroso pelajari hiperkoagulopati pada infeksi Omicron
Baca juga: Epidemiolog: Peran masyarakat tentukan keberhasilan cegah pandemi
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021