Ketua Umum PP Pordasi Triwatty Marciano saat bertemu dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali, belum lama ini, menyampaikan bahwa fasilitas yang sebelumnya digunakan saat Indonesia menjadi tuan rumah pesta olahraga terbesar di Asia itu masih menumpuk di Bea dan Cukai.
"Mohon arahan apakah dapat memanfaatkan sarana dan prasarana eks Asian Games 2018 di Jakarta. Prasarana tersebut masih ada menumpuk di Bea dan Cukai Jakarta sehingga memungkinkan sekali barang yang sudah dibeli ini akan rusak tidak terpakai. Apakah bisa dipergunakan untuk latihan Equestrian dalam menghadapi kegiatan-kegiatan di berbagai daerah yang masih minim prasarananya," kata Triwatty dalam keterangan resminya, Kamis.
Baca juga: PP Pordasi temui Menpora sampaikan persiapan tahun 2022
Sarana dan prasarana, lanjut Triwatty, juga dapat dimanfaatkan untuk menunjang persiapan menghadapi berbagai ajang yang bakal berlangsung pada tahun 2022, termasuk Asian Games Hangzhou, China.
"Kami menatap Asian Games mendatang dengan optimistis. Program pembinaan sudah disiapkan agar atlet Indonesia dapat tampil maksimal dan dapat meraih medali,” ujar Triwatty
"Dalam rangka mempersiapkan atlet, tentunya diperlukan fasilitas untuk latihan. Kami berharap dukungan berbagai pihak untuk mengantar para atlet menjadi juara sebagaimana tujuan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON),” kata Triwatty menambahkan.
Baca juga: PP Pordasi koordinasi dengan KONI Pusat terkait PON Aceh-Sumut
Dalam kesempatan ini, PP Pordasi juga melaporkan terkait sarana dan prasarana khususnya untuk pacuan di daerah Sulawesi Utara, Sumatera Barat, Nusa Tenggara Timur, Jawa Timur, Jawa Barat, dan daerah lainnya.
Selain itu, PP Pordasi memohon izin untuk menggelar kompetisi pacuan kuda yang memperebutkan "Piala bergilir Menpora". Rencananya kompetisi tahunan tersebut akan diselenggarakan di Arena Track Pacu di Kota Manado setiap bulan Agustus.
Menpora Zainudin Amali pun, kata Triwatty, menyambut hangat terkait rencana tersebut. Bahkan Menpora yang sempat tinggal di Manado mengakui potensi pacuan kuda Sulawesi Utara.
Banyak joki dan pelaku olahraga pacuan berasal dari provinsi tersebut. Menpora berharap agar PP.Pordasi dapat menjadikan Sulawesi Utara menjadi pusat Pendidikan para joki dengan membuka sekolah/sentra pelatihan Joki Indonesia. Dengan begitu diharapkan, suatu hari, Indonesia bisa mengirimkan joki ke luar negeri untuk mengikuti kompetisi bergengsi.
Baca juga: Puluhan atlet berkuda dari tujuh provinsi bersaing pada KASAD CUP 2021
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2021