Pimpinan Komisi D Bidang Kesra DPRD Kota Surabaya menyarankan warga yang baru saja bepergian dari luar kota untuk melakukan tes usap menyusul pasien pertama terdeteksi telah terinfeksi COVID-19 varian Omicron di Jatim.Berdasarkan informasi yang diperoleh bahwa Kepala Institute of Tropical Disease (ITD) Unair Prof Maria Inge Lusida menyebut pasien pertama di Surabaya yang terpapar varian Omicron setelah berlibur di Bali
"Ini bukan berarti kita paranoid. Ini untuk menjaga-jaga agar kejadian lonjakan COVID-19 pada pertengahan 2021 karena adanya varian Delta, tidak terulang kembali. Mari bersama-sama menjaga agar kota ini tidak ada lagi lonjakan COVID-19," kata Ketua Komisi D DPRD Surabaya Khusnul Khotimah di Surabaya, Jatim, Minggu.
Ia mengatakan berdasarkan informasi yang diperoleh bahwa Kepala Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga (Unair) Prof. Maria Inge Lusida menyebut pasien pertama di Surabaya yang terpapar varian Omicron setelah berlibur di Bali.
Apalagi, lanjut dia, momen Natal dan Tahun Baru 2022, banyak warga Surabaya yang berlibur ke luar kota, luar provinsi bahkan ke luar negeri.
"Makanya kami meminta agar semua yang telah bepergian untuk melakukan tes usap, atau melakukan karantina dulu," katanya.
Ia juga meminta kepada Pemkot Surabaya khususnya Satgas COVID-19 untuk kembali gencar melakukan pengawasan di fasilitas-fasilitas umum yang sudah dibuka, seperti taman, mal, pusat perbelanjaan atau pasar.
Baca juga: Mayoritas kasus Omicron di Indonesia dialami penerima vaksin lengkap
Baca juga: Kemenkes deteksi transmisi lokal pertama Omicron di Indonesia
"Kami tidak ingin kelonggaran yang telah diberikan Pemkot Surabaya ini menjadi penyebab melonjaknya lagi COVID-19. Mari bersama-sama, saling bekerja sama agar COVID-19 ini tidak melonjak lagi. Kami pasti bisa jika saling bekerja sama dan meningkatkan kesadaran," katanya.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya meminta seluruh warga Surabaya untuk tidak mengendurkan protokol kesehatan (prokes).
Menurut dia, kesadaran masyarakat untuk selalu taat prokes, utamanya di tempat-tempat umum memang sudah bagus. Meski begitu, ia masih sering menemukan warga yang tidak taat, seperti tidak menjaga jarak atau tidak mengenakan masker dengan benar.
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur dr Erwin Astha Triyono sebelumnnya membenarkan adanya pasien COVID-19 varian Omicron pertama di Jawa Timur.
Meski begitu, Erwin saat dikonfirmasi wartawan belum memberikan jumlah pasien yang terinfeksi dan riwayat perjalanan pasien sebab masih dalam tahap koordinasi.
"Benar (ada pasien terinfeksi COVID-19 varian Omicron). Nanti akan disiapkan materi pers release, koordinasi antara tim humas, Dinkes Surabaya dan Jatim," demikian Erwin Astha Triyono .
Baca juga: Khofifah minta tidak panik menyusul terdeteksinya omicron di Jatim
Baca juga: Kasus Omicron di Indonesia bertambah 68 orang
Baca juga: Praja IPDN sosialisasikan prokes cegah varian Omicron di Surabaya
Baca juga: Jatim siapkan sejumlah skema antisipasi Varian Omicron
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022