Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra Sastroamidjojo mengingatkan pentingnya menjaga keselamatan siswa peserta Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen yang kegiatannya mulai digelar Senin (3/1).mereka belum mendapat vaksin kedua dan masih rentan
Dalam PTM kapasitas 100 persen sesuai SKB empat menteri Nomor 05 KB/2021, kata politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tersebut, Pemprov DKI harus memperhatikan kelompok umur 6-11 tahun yang baru mendapat vaksin pada 14 Desember 2021.
"Artinya mereka belum mendapat vaksin kedua dan masih rentan," kata Anggara di Jakarta, Selasa.
Berikutnya, Anggara meminta kelompok usia di bawah enam tahun tetap menerapkan metode belajar jarak jauh sebagian atau blended learning (50:50), sampai vaksin diterima pada kelompok usia tersebut.
"Ini pun sesuai dengan rekomendasi IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia). Kelompok usia di bawah 6 tahun, masih belum dapat vaksin, mereka masih sangat rentan, dan risiko semakin besar ketika sekolah usia dini PTM 100 persen," tutur Anggara.
Terakhir, Anggara mengingatkan agar sekolah mendorong transparansi data penyebaran COVID-19 di lingkungan sekolah dengan memaksimalkan peran orang tua, termasuk memastikan orang tua memilih dan mendapatkan pendidikan daring yang berkualitas.
"Orang tua tetap punya hak untuk memilih tidak ikut PTM dan tetap mendapatkan pendidikan melalui daring berkualitas, termasuk hak atas info perkembangan kasus COVID-19 di lingkungan sekolah," ucap Anggara.
Hal-hal ini menurut Anggara harus menjadi perhatian Pemprov DKI untuk menghindari lonjakan kasus COVID-19 yang berasal dari klaster sekolah.
"Kita tidak boleh lengah sebab anak-anak adalah salah satu kelompok rentan dalam pandemi ini," ujar Anggara.
Baca juga: Wagub DKI: Orang tua berhak larang anaknya ikut PTM
Baca juga: Pedagang seragam sekolah di Pasar Slipi ramai pembeli
Baca juga: Pemkot Jakbar wajibkan orang tua lapor sekolah jika anaknya sakit
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022