"Pengendalian pandemi ini kunci untuk mencapai target pendapatan dan melakukan eksekusi program sesuai rencana belanja," katanya, di Bandarlampung, Rabu malam.
Namun, lanjut dia, apabila pandemi COVID-19 tidak terkendali, maka pemerintah akan sulit untuk mencapai target pendapatan dan belanja karena dalam mengelola pemerintahan, baik di pusat maupun daerah itu sama, yaitu bagaimana pendapatan lebih besar dari belanja.
Baca juga: Mendagri minta daerah siapkan skenario perhitungan vaksinasi penguat
"Pendapatan banyak, ya kira-kira belanja di bawahnya, itu namanya surplus. Jangan sampai target pendapatan tidak sampai, malah belanjanya yang banyak sehingga akan defisit, tidak bisa dieksekusi," kata dia.
Dalam konteks melawan pandemi, Mendagri mengapresiasi Lampung karena kasus positif, tingkat keterisian tempat tidur, dan lainnya relatif bagus, bahkan tingkat vaksinasi sudah mencapai 70 persen.
Baca juga: Mendagri terjunkan tim pemantau daerah tak inovatif
Baca juga: Pemerintah sediakan laman pantau kondisi sekolah
"Apabila pandemi COVID-19 sudah bisa terkendali, sambil pararel program yang menjadi perhatian di Lampung, terutama pemulihan ekonomi agar bisa berlangsung, apalagi pendapatan provinsi ini tertinggi nomor dua, 99 persen tentunya ini cukup baik," katanya.
Bahkan, belanja daerah Provinsi Lampung masuk dalam lima besar daerah yang memiliki belanja tertinggi, yang artinya uang telah diedarkan dengan banyak program masyarakat yang terealisasi.
"Lalu ada terobosan di berbagai bidang, ini tentunya akan terus kami dorong dan dukung, apalagi Lampung menjadi salah satu sumber pangan nasional," kata dia.
Pewarta: Dian Hadiyatna
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022