"Bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor, banjir, angin puting beliung dan lainnya dari hasil pemetaan itu cenderung merata di Sulawesi Selatan," kata Prakirawan BMKG wilayah IV, Siswanto di Makassar, Ahad.
Dia mengatakan bencana hidrometeorologi itu karena dipicu anomali iklim global sehingga La Nina melanda yang ditandai dengan curah hujan yang tinggi.
Sementara dari hasil pemetaan BMKG Wilayah IV Makassar diketahui, wilayah berpotensi terdampak bencana hidrometeorologi adalah Kota Makassar, Parepare, Kabupaten Barru, Pangkep, Maros, Takalar dan Jeneponto.
Baca juga: Potensi laut berkurang, ancam ekonomi nelayan
Baca juga: Tim gabungan evakuasi warga terdampak banjir16 titik di Makassar
Karena itu, perlu mewaspadai dan melakukan kesiapsiagaan di lapangan, terutama yang berada di wilayah utara Sulsel seperti Luwu Utara yang tahun lalu dilanda banjir dan longsor.
Hal tersebut dibenarkan Kepala Sub Bagian Program BPBD Sulsel, Warham Yusni.
Bentuk persiapan itu telah dilakukan dengan apel siaga di masing-masing daerah yang rawan bencana saat memasuki musim hujan pada Desember 2021.
Menurut Warham, apel siaga yang digelar beberapa waktu lalu itu sekaligus untuk mengetahui kondisi peralatan dan persediaan logistik.*
Baca juga: PLTU Jeneponto Sulsel terganggu akibat cuaca ekstrem
Baca juga: Gubernur Sulsel imbau warga antisipasi cuaca ekstrem
Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022