Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) mengemukakan beberapa strategi pembiayaan dana bergulir yang ditargetkan mencapai Rp1,8 triliun di tahun 2022.
Target tersebut terbagi dalam dua pola penyaluran, yakni pola konvensional sebesar Rp900 miliar dan pola syariah sebesar Rp900 miliar.
"Dengan kenaikan target yang diberikan oleh pemerintah, tentu kami akan menjalankan berbagai strategi yang dapat mencapai target tersebut,” kata Supomo sebagaimana dalam keterangan pers, Jakarta, Senin.
Di sisi penyaluran, pihaknya disebut akan semakin gencar melakukan sosialisasi dan bimbingan teknis bekerja sama dengan pemerintah daerah khususnya Dinas Koperasi dan UKM Provinsi/Kabupaten/Kota terutama untuk wilayah-wilayah yang masih minim penyerapan dana bergulir.
Baca juga: LPDB-KUMKM salurkan dana bergulir Rp1,64 triliun di tahun 2021
LPDB-KUMKM akan fokus pembiayaan kepada koperasi sebagai upaya menjangkau para pelaku UMKM di seluruh Indonesia yang merupakan anggota koperasi.
Ikhtiar melakukan bimbingan teknis kepada koperasi-koperasi potensial ditujukan untuk memberikan informasi terkait proses pengajuan proposal pembiayaan dana bergulir.
"Kami juga akan semakin gencar mencari mitra baru. Selain memberikan dukungan perkuatan modal koperasi yang sudah menjadi mitra kami, kami juga akan mengoptimalisasi program inkubator wirausaha LPDB-KUMKM,” ujar dia.
Strategi ini merupakan upaya menjaring mitra-mitra baru khususnya pelaku UMKM yang nantinya akan diinkubasi untuk bergabung dalam wadah koperasi, sehingga ke depan dapat merasakan manfaat dari pembiayaan LPDB-KUMKM.
Baca juga: LPDB KUMKM gandeng santri beri pendampingan UMKM
Selain itu, akan dilakukan pula strategi pembiayaan dengan transformasi bisnis. Mulai dari e-proposal, digitalisasi arsip, pengelolaan keuangan (cash management system), dan kerja sama antar Badan Layanan Umum (BLU).
Supomo menambahkan, pihaknya juga akan melaksanan program inkubasi melalui inkubator wirausaha LPDB-KUMKM yang dilaksanakan dengan delapan lembaga inkubator sepanjang tahun 2022.
Adapun pendekatan yang digunakan LPDB-KUMKM ialah venture capital yang menjadikan lembaga tersebut memiliki kekuatan permodalan seperti perbankan. Pendekatan tersebut juga berguna untuk melakukan pembiayaan dengan rencana kerja (by design) mitra yang akan dibiayai.
“Model pembiayaan dengan skema pendekatan venture capital ini merupakan bagian dari upaya peningkatan pembiayaan kepada koperasi sektor riil. Mulai dari pangan, peternakan, perikanan, dan perkebunan,” ungkapnya.
Di sisi pendampingan hingga di fase akhir, pihaknya akan bekerja sama pula dengan offtaker yang nantinya memberikan kepastian pasar bagi produk-produk anggota koperasi yang bermitra dengan LPDB-KUMKM.
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022