"Lansia juga sudah 60 persen, bisa segera mengejar target untuk anak-anak khususnya umur 6 sampai dengan 11 tahun, itu bisa segera dilakukan percepatan. Kami berikan target beberapa wilayah untuk bisa menyelesaikan ini dalam waktu dua minggu untuk bisa mencapai 100 persen," kata Sigit dikutip dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Instruksi tersebut disampaikan Sigit saat meninjau kegiatan percepatan akselerasi vaksinasi serentak seluruh Indonesia dengan hadir secara langsung di Gedung Graha Wangsa, Lampung.
Dalam instruksinya, Sigit menyebutkan percepatan vaksinasi terhadap lansia dan anak-anak menjadi penting mengingat telah dimulainya kebijakan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen.
Menurut jenderal bintang empat itu, percepatan vaksinasi terhadap lansia dan anak-anak dapat meminimalisir risiko penyebaran virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 yang terus bermutasi menjadi beberapa varian.
Baca juga: Kapolri: Percepatan vaksinasi anak jaga generasi penerus bangsa
"Ini menjadi penting karena PTM sudah mulai dibuka, sehingga mau tidak mau ada potensi terjadinya kontak erat, potensi terjadinya "carrier" dan munculkan klaster baru apabila kita tidak antisipasi. Oleh karena itu jalan satu-satunya bagaimana lakukan akselerasi vaksinasi," ujar Sigit.
Mantan Kabareskrim Polri itu juga menyoroti soal varian Omicron yang sudah masuk ke Tanah Air yang sebagian besar kasus berasal dari impor dari luar negeri atau pelaku perjalanan luar negeri.
Sigit memaparkan varian Omicron bisa menjangkiti masyarakat yang sudah mendapatkan vaksin. Namun, tingkat fatalitas yang disebabkan menjadi rendah karena sudah mendapatkan suntikan vaksin. Hal itu berbeda dengan masyarakat yang belum mendapatkan vaksinasi, tingkat risikonya jauh lebih tinggi.
"Kita jaga masyarakat yang rentan, usia lansia dan yang memiliki komorbid yang belum sempat divaksin," kata Sigit.
Untuk meminimalisir dampak berat dari varian Omicron, mantan Kapolda Banten itu mengimbau masyarakat yang belum divaksin untuk segera mendatangi gerai vaksi yang sudah disiapkan pemerintah daerah. Selain itu, meminta para kapolda untuk bekerja sama dengan TNI, relawan Binda dan BKKBN untuk meyakinkan keluarga agar mau divaksin.
Baca juga: Kapolri optimis target 70 persen vaksin dosis dua tercapai akhir tahun
"Karena ini sudah di depan mata. Kita sudah bisa menjaga dalam waktu 167 hari lebih angka stabil. Tapi kalau varian baru ini masuk maka tren mulai meningkat ini harus kita jaga," papar Sigit.
Sigit juga meminta jajaran untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya vaksinasi dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat serta disiplin. Pemerintah daerah dan jajaran Polri juga diminta melakukan kegiatan 'tracing' dan testing' bila di satu wilayah terdapat klaster.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolri juga melakukan dialog interaktif secara virtual pelaksanaan vaksinasi serentak ini di wilayah, Papua, Sulawesi Barat, Sumatera Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan DKI Jakarta.
Saat memberikan pengarahan, Sigit berharap beberapa wilayah yang sudah mencapai target 70 persen, untuk segera bergerak untuk menuju ke capaian 100 persen. Beberapa daerah memiliki target waktu tersendiri guna meraih 100 persen, mulai dari dua minggu, satu bulan hingga kurang dari 10 hari.
"Karena itu saya minta kepada wilayah lain yang capaiannya masih di bawah 70 atau sudah 70 namun usia lansia belum sampai 60 persen apalagi anak-anak dan anak remaja. Tolong ditingkatkan," kata Sigit.
Baca juga: Cegah Omicron, Kapolri minta percepatan vaksinasi COVID-19
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2022