"Swalayan milik Kabupaten Bondowoso ini ditujukan memperdagangkan produk Bondowoso dan Indikasi Geografis dari Bondowoso," kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual Razilu melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, salah satu produk lokal yang bisa dikenalkan di tingkat nasional bahkan global adalah kopi dari Kabupaten Bondowoso.
Baca juga: Kemenkumham beri sertifikat Indikasi Geografis Kopi Arabika Bondowoso
Menurut Razilu, setiap wilayah tidak hanya Bondowoso harusnya bisa membangun ekonomi daerah melalui produk-produk lokal sendiri yang dijual di toko yang dibangun oleh pemerintah daerah.
"Silakan dari Bondowoso menginisiasi sebagai kabupaten pertama yang melakukan hal itu," kata dia.
Apalagi, salah satu produk lokal dari Bondowoso yakni kopi arabika telah terdaftar dan memiliki sertifikat Indikasi Geografis.
Sementara itu, Bupati Bondowoso Salwa Arifin menyampaikan tentang potensi kekayaan di Kabupaten Bondowoso salah satunya kopi. Kopi asal daerah itu dikenal memiliki kualitas rasa yang diakui di dunia.
Baca juga: Merajut asa petani kopi Bondowoso binaan Unej ekspor ke Eropa
Pemerintah Bondowoso juga terus berupaya dalam melindungi serta mengembangkan ekonomi berbasis kekayaan intelektual salah satunya dengan mendaftarkan merek kolektif Bondowoso Republik Kopi yang dimiliki oleh pemerintah Kabupaten Bondowoso
sejak 2016.
"Bondowoso Republik Kopi ini sudah dikenal sejak 2016. Hal ini karena kualitas kopi Bondowoso tidak hanya unggul, tapi juga kualitasnya tingkat dunia," kata Salwa.
Selain kopi, Bondowoso juga memiliki produk lokal lain yakni tapai dan memiliki kandungan serta rasa yang berbeda dengan daerah lain. Ke depan diharapkan produk-produk lokal turut mendorong ekonomi masyarakat dan masyarakat setempat.
Baca juga: Petani kopi Bondowoso binaan Unej jajaki ekspor ke Eropa
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2022