• Beranda
  • Berita
  • Kesadaran lingkungan ada dalam Kurikulum Prototipe

Kesadaran lingkungan ada dalam Kurikulum Prototipe

14 Januari 2022 20:27 WIB
Kesadaran lingkungan ada dalam Kurikulum Prototipe
Aktivis dari sejumlah perguruan tinggi beraksi damai membawa poster menuntut hak keadilan lingkungan hidup di depan Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta, Senin (7/6/2021). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyebut kesadaran lingkungan menjadi tema lintas pelajaran pada Kurikulum Prototipe.

“Kesadaran lingkungan menjadi salah satu tema lintas mata pelajaran di Kurikulum Prototipe. Kesadaran lingkungan juga menjadi salah satu elemen dari karakter akhlak mulia dalam profil pelajar Pancasila,” ujar Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek, Anindito Aditomo, di Jakarta, Jumat.

Nino memberi contoh bagaimana di buku teks pembelajaran sekolah pada Kurikulum Prototipe itu, juga dimasukkan mengenai kesadaran akan lingkungan tersebut.

Misalnya, perilaku menanam pohon maupun menjaga lingkungan sekitar.

Baca juga: P2G apresiasi Kemendikbudristek buka ruang untuk kurikulum prototipe

Dia menambahkan Kurikulum Prototipe akan dijadikan opsi dan tidak diterapkan di semua sekolah. Kurikulum tersebut ada dikarenakan terjadinya krisis belajar (learning crisis) sejak cukup lama.

“Studi-studi nasional maupun internasional menunjukkan bahwa banyak siswa kita yang tidak mampu memahami bacaan sederhana atau menerapkan konsep matematika dasar. Studi-studi tersebut juga menunjukkan bahwa ada kesenjangan besar antarwilayah dan antarkelompok sosial-ekonomi dalam hal kualitas belajar. Setelah pandemi, krisis belajar ini menjadi semakin parah,” tambah dia.

Untuk mengatasi krisis belajar, perlu perubahan yang sistemik di mana kualitas guru dan kepala sekolah tentu menjadi faktor kunci.

Akan tetapi, kualitas pembelajaran juga dipengaruhi oleh kurikulum yang digunakan. Kurikulum menentukan materi yang diajarkan di kelas. Kurikulum juga memengaruhi kecepatan dan metode mengajar yang digunakan guru.

“Guru yang hebat akan bisa menerapkan pembelajaran yang baik, apa pun kurikulumnya. Akan tapi kurikulum yang baik bisa mendorong sebagian besar guru untuk berfokus pada tumbuh kembang karakter dan kompetensi murid. Kurikulum yang baik tidak memaksa guru untuk 'kejar tayang materi', melainkan mendorong guru untuk lebih memperhatikan kemajuan belajar muridnya,” kata dia.

Untuk itulah, kata dia, Kemendikbudristek mengembangkan Kurikulum Prototipe, sebagai bagian penting dalam upaya memulihkan pembelajaran dari krisis yang sudah lama dialami.

Baca juga: Penggiat lingkungan Kalsel ajak bangun kesadaran ekologis sejak dini
Baca juga: Kesadaran jadi solusi selesaikan persoalan lingkungan

Pewarta: Indriani
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022