Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Arif Rahman Hakim mengharapkan adanya Green Business Center (GBC) yang didirikan bersama Kementerian UMKM dan startup Korea Selatan dapat menjadi pusat pengembangan kewirausahaan maupun transfer teknologi, terutama teknologi yang berwawasan lingkungan.Kita akan terus perkuat kerjasama ini dan saling mendukung dalam pengembangan koperasi dan UKM di Indonesia
Selain itu juga dapat semakin mendorong kemitraan usaha antara UKM Indonesia dengan UKM Korea.
“Kita akan terus perkuat kerjasama ini dan saling mendukung dalam pengembangan koperasi dan UKM di Indonesia," kata Arif seusai mengikuti rapat Steering Commitee GBC di Jakarta sebagaimana dalam keterangan pers yang diterima, Jumat.
Komitmen itu akan dilakukan melalui peningkatan iklim kewirausahaan, pengembangan inkubator wirausaha, dan peningkatan akses pembiayaan bagi wirausaha.
Meninjau dari segi reformasi aturan dan regulasi, penyusunan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM) juga akan memfasilitasi berbagai kemudahan untuk sektor tersebut.
Salah satu kemudahan yang diberikan untuk UMKM maupun startup adalah memperoleh inkubasi dari lembaga inkubator, baik dari inkubator pemerintah pusat, pemerintah daerah, perguruan tinggi, maupun dunia usaha.
Menurut dia, lembaga inkubasi memiliki peran strategis dalam penciptaan dan pengembangan usaha khususnya bagi usaha-usaha yang berbasis teknologi, berwawasan lingkungan, berorientasi ekspor, serta berbasis industri kreatif.
Pihaknya juga memiliki beberapa program strategis lain, misalnya menciptakan sebanyak mungkin produk UKM setelah dikurasi masuk rantai pasok.
"Intinya kita akan mendorong usaha mikro dan kecil terhubung pada usaha yang lebih maju, apalagi Korea banyak membuka industri di Indonesia. Bagi saya, mereka (UKM Indonesia) bisa masuk rantai pasok industri perusahaan Korea yang ada di Indonesia, itu sudah cukup bagus," ungkap Arif.
Di samping itu, Kemenkop memiliki target menumbuhkan banyak wirausaha muda berbasis teknologi dan melahirkan pelbagai startup baru yang unggul, inovatif, dan berdaya saing.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur GBC Lee Jong Soon mengatakan GBC memiliki misi mempercepat bisnis hijau dengan cara meningkatkan peran perusahaan digital yang memberikan dampak baik terhadap lingkungan.
"GBC juga menjadi pusat dan penghubung untuk Green Business," ujar Lee.
Adanya kerja sama ini yang dilakukan sejak tahun 2011 bertujuan untuk mengembangkan koperasi dan UKM berbasis eco-green yang ramah lingkungan.
Dalam perjalanannya, GBC menyediakan kesempatan bagi UKM di Indonesia dan Korea untuk membangun kerja sama melalui pertukaran teknologi dan business matching antara UKM di Indonesia dan Korea.
Proyek GBC didedikasikan pula untuk inkubasi, konsultasi, dan membangun UKM dalam mengembangkan bisnis dan industri agar dapat mengadopsi atau mempercepat potensi bisnisnya dengan inovasi hijau.
Baca juga: Kemenkop UKM: Sinergi dorong pencapaian target UMKM digital
Baca juga: Menkop: wirausaha jadi pilihan strategis untuk milenial
Baca juga: Pemerintah dorong peningkatan wirausaha muda perkuat ketahanan ekonomi
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022