Menurut juru baca pengadilan, dikutip dari Reuters, Rabu, alasan penolakan banding akan dibacakan di pengadilan oleh Ketua Hakim James Allsop dalam sesi yang akan disiarkan langsung secara online.
Djokovic dideportasi dari Australia pada Minggu malam, hanya beberapa jam setelah pengadilan menolak usahanya tinggal di negara itu untuk bermain di Australian Open, di mana dia berharap memenangi rekor gelar major ke-21.
Baca juga: Djokovic tinggalkan Australia setelah kalah banding di pengadilan
Turnamen Grand Slam pertama tahun ini dimulai pada Senin.
Kepergiannya dari Australia mengakhiri drama 11 hari setelah pembatalan visa saat kedatangannya karena tidak memiliki pengecualian medis yang layak dari persyaratan vaksinasi COVID-19.
Kisah Djokovic telah memicu perdebatan global tentang hak-hak orang yang memilih untuk tidak divaksinasi ketika pemerintah berupaya melindungi komunitas dari pandemi COVID-19.
Baca juga: Nadal sebut kontroversi Djokovic ibarat "sirkus"
Djokovic ditahan di hotel detensi imigrasi selama beberapa hari sampai pengadilan mengembalikan visanya dengan alasan bahwa dia telah diperlakukan tidak adil di bandara.
Pada Jumat lalu, pemerintah kembali membatalkan visa Djokovic dengan alasan bahwa dia dapat menumbuhkan sentimen anti-vaksinasi jika dia diizinkan untuk tinggal.
Djokovic menentang pembatalan itu dengan alasan menteri telah bertindak tidak rasional, tetapi pengadilan menolak kasus tersebut.
Baca juga: Kementerian Olahraga Prancis wajibkan vaksin bagi atlet
Baca juga: Absennya Djokovic buka pertarungan perebutan gelar Grand Slam
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2022