Ir. Ciputra dikenal sebagai seorang pengusaha properti nasional yang banyak berperan di balik sejumlah bangunan penting di Jakarta. Selain itu, dia juga turut berpengaruh dalam perkembangan dunia bulu tangkis Tanah Air.
Sejak muda, Ciputra menyadari satu hal dalam hidupnya yaitu olahraga dapat menghapus segala bentuk diskriminasi. Dia kemudian menggagas terbentuknya perkumpulan bulutangkis Jaya Raya dengan melibatkan sejumlah mantan atlet berprestasi. Berkat dedikasinya, sepanjang tahun 1976 hingga kini, atlet PB Jaya Raya terus meraih prestasi dalam berbagai kejuaraan tingkat dunia.
Baca juga: Aktris Sha Ine Febriyanti harap anak-anak Aceh tidak berhenti berkarya
Baca juga: Aceh produksi film bersejarah 'Kura-Kura Berjanggut di Negeri Rempah'
Sementara itu, Profesor Dokter Sulianti Saroso dikenal sebagai inspirasi bagi para epidemiolog di Indonesia. Pada 1945-1949 saat Indonesia masih dalam suasana mempertahankan kemerdekaan, dia memimpin para perempuan untuk menyampaikan obat-obatan dan makanan kepada para pejuang di garis depan.
Sampai akhir hidupnya, dia terus terlibat dalam persoalan kesehatan masyarakat. Bahkan aktif sebagai konsultan untuk lembaga internasional WHO dan Unicef. Kini, dia dikenang karena dua terobosan yaitu di bidang pencegahan dan pengendalian penyakit menular, serta keluarga berencana (KB).
Riri Riza selaku sutradara mengatakan bahwa membuat dokumenter tersebut merupakan proses belajar yang sangat penting. Baginya, Sulianti Saroso dan Ciputra adalah maestro yang datang dari dua bidang kerja yang sangat relevan dan penting bagi Indonesia hari ini.
"Begitu kaya cerita yang kita dapat dari dua film dokumenter ini. Saya berharap penonton, terutama generasi muda terinspirasi oleh kegigihan mereka untuk mewujudkan visi yang mereka yakini," ujar dia dikutip dari siaran pers pada Rabu.
Diproduseri oleh Mira Lesmana, "Maestro Indonesia" mulai diproduksi sejak tahun 2016 untuk memperkenalkan para tokoh inspiratif yang berprestasi di bidangnya.
Tahun 2016, dirilis dua episode yang mengangkat sosok sosok Chairil Anwar (bidang sastra) dan Soejoedi Wirjoatmodjo (bidang arsitektur). Kemudian di tahun 2017 juga dirilis dua episode yang menceritakan kisah hidup Cornel Simanjuntak (bidang musik) dan Nurcholish Madjid (bidang pembaharuan pemikiran dan gerakan Islam di Indonesia).
"Maestro Indonesia" diharapkan dapat menginspirasi generasi muda untuk terus berkarya membangun Indonesia sesuai bidangnya dan kelak menjadi maestro. Seluruh film dapat disaksikan melalui kanal YouTube Pembangunan Jaya.
Baca juga: MS Hidayat sebut Ciputra maestro properti Indonesia
Baca juga: Empu Ageng untuk maestro foto jurnalistik Indonesia
Baca juga: Maestro lukis gelisahkan situasi politik terkini Indonesia
Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022