• Beranda
  • Berita
  • Menhan: Perlu penguatan kerja sama pertahanan dengan negara ASEAN

Menhan: Perlu penguatan kerja sama pertahanan dengan negara ASEAN

20 Januari 2022 15:06 WIB
Menhan: Perlu penguatan kerja sama pertahanan dengan negara ASEAN
Menhan Prabowo Subianto saat memberikan keterangan pers usai Rapat Pimpinan (Rapim) Kementerian Pertahanan Tahun 2022, di Kantor Kemhan, Jakarta, Kamis (20/1/2022). ANTARA/Syaiful Hakim
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto memberikan atensi tentang pentingnya penguatan kerja sama di bidang pertahanan dan keamanan dengan negara-negara ASEAN.
 
"Hal itu untuk menciptakan saling percaya, membangun kemampuan pertahanan, dan profesionalisme TNI, termasuk memperkuat industri pertahanan, serta menunjang diplomasi dan kebijakan luar negeri," ujar Prabowo saat memimpin Rapat Pimpinan (Rapim) Kementerian Tahun 2022, di Kemhan, Jakarta, Kamis.
 
Selain itu, Prabowo menginginkan agar ada upaya peningkatan kerja sama di bidang serupa dengan negara-negara lain.

Baca juga: Menhan prediksi serangan hibrida masih mengancam kepentingan nasional
 
Prabowo meminta TNI meningkatkan kesiapan, profesionalisme pertahanan, dan keamanan untuk penanganan terorisme, radikalisme, separatisme, bahaya laten, bencana alam, bantuan kemanusiaan, tugas misi perdamaian dunia, dan keadaan darurat lainnya, termasuk ancaman "chemical", "biological", "radiological", "nuclear', and "explosive".
 
Mantan Danjen Kopassus ini mengatakan Indonesia harus mewujudkan pembentukan produksi satuan-satuan TNI yang disesuaikan dengan kebutuhan untuk mengoptimalkan tugas TNI melalui operasi militer perang (OMP) maupun operasi militer selain perang (OMSP).
 
Sejalan dengan itu, kata dia, Indonesia perlu menyiapkan wilayah pertahanan pulau-pulau besar secara mandiri dengan penyiapan cadangan pangan, air, energi, dan sarana prasarana nasional lainnya.

Baca juga: Menhan pimpin Rapim Kemhan Tahun 2022
 
Hal itu, katanya, untuk mewujudkan pusat-pusat logistik pertahanan yang tersebar di seluruh NKRI.
 
"Kita harus memperkuat 'coastal missile defence system' dan 'coastal surveillance system' untuk melaksanakan pengendalian selat-selat strategis sesuai dengan adanya Alur Laut Kepulauan Indonesia I, II, dan III," jelas Prabowo.
 
Selain itu, tambah dia, Indonesia harus mewujudkan sinkronisasi penataan ruang pertahanan berupa ruang wilayah pertahanan, rencana rinci wilayah pertahanan, dan kawasan strategis nasional bagi kepentingan pertahanan dengan tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, dan kota.

Baca juga: Prabowo apresiasi konsep awal dokumen produk strategis pertahanan
 
Oleh karena itu, kata Prabowo, perlu adanya evaluasi dan perbaikan di seluruh jajaran satuan kerja Kementerian Pertahanan RI dan TNI.
 
"Kita harus berani untuk mewujudkan reformasi birokrasi sesuai dengan ruang masing-masing," kata Prabowo.
 
Hadir dalam Rapim Kemhan 2022 yakni Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa, Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman, Kasal Laksamana TNI Yudo Margono, Kasau Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, Wamenhan Letjen TNI M Herindra, dan para pati TNI.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022