• Beranda
  • Berita
  • BRIN fasilitasi mahasiswa lakukan riset dalam program MBKM

BRIN fasilitasi mahasiswa lakukan riset dalam program MBKM

20 Januari 2022 16:46 WIB
BRIN fasilitasi mahasiswa lakukan riset dalam program MBKM
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko. ANTARA/HO-Humas BRIN.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memfasilitasi mahasiswa untuk terlibat aktif dalam kegiatan riset melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dalam bentuk magang dan penyelesaian tugas akhir.

"Melalui program MBKM ini BRIN akan memfasilitasi para mahasiswa yang melakukan riset, baik dalam bentuk magang atau mengerjakan penelitian untuk keperluan menyelesaikan tugas akhir," kata Kepala BRIN Laksana Tri Handoko dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Handoko menuturkan keterlibatan para periset dari luar BRIN itu akan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kegiatan riset di Indonesia.

Baca juga: BRIN kerja sama riset dengan Universitas Okmin Papua

Melalui fasilitasi pendanaan yang disiapkan BRIN, Handoko berharap semakin banyak talenta riset bermunculan dan menghasilkan banyak inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat.

Handoko mengatakan kegiatan riset tidak terlepas dari aktivitas kampus, dan riset yang berkelanjutan setidaknya harus melibatkan kampus. Oleh karena itu, sebagian besar kegiatan riset di BRIN bergandengan dengan kampus.

Sebagai lembaga riset di Indonesia, BRIN berkomitmen akan memfasilitasi kegiatan riset tidak terkecuali bagi Universitas Terbuka (UT) yang tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia.

"Fasilitas riset yang dimiliki BRIN dan tersebar di banyak lokasi dapat dimanfaatkan oleh Unit Program Belajar Jarak Jauh (UPBJJ) UT, baik oleh para dosen maupun mahasiswa untuk melakukan riset," ujarnya.

Baca juga: Integrasi BRIN untuk perbaiki ekosistem riset Indonesia

Sementara Rektor UT Ojat Darojat mengatakan program BRIN relevan dengan kondisi UT sebagai perguruan tinggi yang mengedepankan pembelajaran jarak jauh.

Keberadaan UT di tengah masyarakat mampu menjawab beberapa keterbatasan yang dihadapi masyarakat terhadap keterjangkauan perguruan tinggi.

Ojat menuturkan dengan hadirnya UT di 500 kota dan kabupaten di seluruh provinsi di Indonesia dan 50 negara, membuat masyarakat Indonesia dapat melanjutkan jenjang pendidikannya tanpa harus pergi ke daerah tertentu.

"Atas berbagai keterbatasan keterjangkauan masyarakat terhadap perguruan tinggi, pemerintah mendesain perguruan tinggi negeri dengan metode pengajaran yang berbeda bagi masyarakat yang berada di wilayah terpencil, sehingga masyarakat mempunyai hak yang sama terhadap akses perguruan tinggi," kata Ojat.

Baca juga: BRIN dorong penguatan kolaborasi riset di antara anggota G20

Baca juga: BRIN perkuat kegiatan riset di perguruan tinggi


Dewan Pengawas UT, Ainun Naim mendorong agar UT segera mewujudkan berbagai skema fasilitasi yang ditawarkan oleh BRIN sebagai upaya meningkatkan kompetensinya di bidang riset dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

"Beberapa skema yang telah diuraikan oleh BRIN penting untuk segera ditindaklanjuti secara teknis operasional dan disosialisasikan kepada seluruh sivitas akademik UT untuk bersama-sama menindaklanjuti sinergi antara BRIN dan UT," ujarnya.

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022