Anak obesitas itu lebih dianjurkan banyak sayuran hijau dan buah-buahan
Ketua Pimpinan Pusat Asosiasi Nutrisionis Indonesia (ASNI) DPP Persagi Dr. Andriyanto SH, M.Kes menyarankan anak dengan obesitas perlu diberikan banyak asupan makanan yang mengandung antioksidan selama masa pandemi COVID-19.
“Ketika anak mengalami obesitas, maka metabolisme dalam tubuhnya tidak akan berjalan dengan maksimal,” kata Andriyanto dalam talkshow “Peran Nutrisionis Dalam Mencegah Stunting dan Obesitas” yang diikuti secara daring di Jakarta, Jumat.
Andriyanto menuturkan ketika anak mengalami obesitas, metabolisme pada beberapa organ seperti jantung, pankreas dan ginjal tidak dapat berjalan dengan maksimal. Hal itu kemudian menyebabkan anak mudah terkena diabetes, gagal ginjal maupun penyakit tidak menular lainnya.
Dalam konteks pandemi COVID-19, anak yang menderita obesitas lebih banyak memiliki sel darah yang tidak mengandung oksigen. Sehingga lebih rentan terkena COVID-19 dibandingkan dengan anak dengan berat badan yang normal.
Baca juga: Cegah stunting dan obesitas jadi kampanye Hari Gizi Nasional 2022
Baca juga: IDAI sebut obesitas selama PJJ jadi masalah anak yang terlupakan
“COVID-19 itu sejatinya adalah virus atau benda mati yang bila masuk dalam tubuh, dia akan menempel pada sel. Sehingga selnya menyebar pada tubuh tapi sel itu menempel mencari sel yang tidak beroksigen,” ucap dia.
Dengan demikian, dia menyarankan supaya orang tua yang memiliki anak dengan berat badan berlebih untuk banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung antioksidan atau anti radikal bebas.
Seperti buah dan sayuran hijau yang mengandung vitamin A, vitamin C, vitamin E dan zat Selenium. Diharapkan pula orang tua dapat secara bertahap, membantu anak dalam menjalankan sebuah diet yang sehat dan aman.
Menurutnya, anak obesitas perlu lebih banyak mengkonsumsi makanan tersebut meski suka atau tidak suka. Oleh sebab itu, ia meminta orang tua untuk bisa mengolah makanan secara kreatif dan menarik serta dapat memanfaatkan pangan lokal agar anak bersedia mengkonsumsi makanan tersebut.
Andriyanto juga berharap, para ahli gizi (nutrisionis) dapat membantu masyarakat untuk memberikan pemahaman serta banyak edukasi seputar gizi, agar anak tidak mengalami obesitas bahkan stunting (kekerdilan).
“Jadi pada anak obesitas itu lebih dianjurkan banyak sayuran hijau dan buah-buahan. Pada saat pandemi, suka atau tidak suka. Jangan khawatir, buah-buahan di Indonesia sangat berlimpah,” tegas dia.
Baca juga: Kemenkes sebut koordinasi lintas sektor penting tekan angka obesitas
Baca juga: Bappenas dorong strategi pencegahan obesitas
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022