"Penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi perlu jadi prioritas agar tidak terjadi peningkatan di tengah pandemi COVID-19," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat.
Pengajar di Fakultas Kedokteran Unsoed tersebut mengatakan berbagai program strategis perlu dilakukan guna mencegah peningkatan angka kematian ibu dan bayi di masa pandemi COVID-19.
Baca juga: Pita Putih Indonesia bertekad turunkan angka kematian ibu dan bayi
"Berdasarkan data Direktorat Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan per 14 September 2021 tercatat sebanyak 1.086 ibu meninggal dengan hasil pemeriksaan swab PCR atau antigen positif," katanya.
Sementara dari data Pusdatin Kementerian Kesehatan, tambah dia, jumlah bayi meninggal dengan hasil swab PCR positif tercatat sebanyak 302 orang.
"Dikhawatirkan pada masa pandemi COVID-19 sekarang ini juga terjadi peningkatan angka kematian ibu dan bayi," katanya.
Salah satu upaya yang dilakukan, kata dia, adalah mengoptimalkan peran posyandu hingga meningkatkan pelayanan perawatan ibu dan janin selama masa kehamilan.
"Selain itu sosialisasi pentingnya disiplin protokol kesehatan dan vaksinasi juga perlu dilakukan selama masa pandemi COVID-19 ini, kelompok ibu hamil juga perlu mendapatkan vaksinasi," katanya.
Sementara itu dia menambahkan, pemerintah daerah perlu meningkatkan peran posyandu karena memiliki berbagai fungsi strategis dalam upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi.
"Selain itu posyandu juga berperan untuk mencegah masalah kekerdilan atau stunting. Karena itu pemerintah daerah perlu menggiatkan upaya preventif dengan memaksimalkan peran posyandu dalam deteksi dini tumbuh kembang anak," katanya.
Menurut dia, posyandu dapat menjadi wahana pertama dan utama untuk meningkatkan edukasi pencegahan kekerdilan.
"Posyandu bisa menjadi sarana yang tepat untuk menyukseskan program pencegahan stunting dengan mengintensifkan pendekatan kepada masyarakat," katanya.
Dia menambahkan, pemerintah daerah juga perlu meningkatkan sosialisasi mengenai pentingnya memberikan anak gizi seimbang.
"Khususnya anak-anak pada usia emas, perlu diberikan nutrisi yang baik sesuai dengan yang dibutuhkan pada masa pertumbuhan," katanya.
Baca juga: BKKBN: Telat datang ke faskes sebabkan tingginya angka kematian ibu
Baca juga: Pita Putih : Edukasi laki laki untuk tingkatkan kualitas kesehatan ibu
Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022