Riza menegaskan, pihaknya siap mengendalikan banjir yang kerap kali melanda Jakarta pada awal tahun serta paparan COVID-19 varian Omicron yang diprediksi mengalami puncaknya sekitar Februari hingga Maret 2022.
"Terkait banjir memang ada peningkatan Januari/Februari tapi Insya Allah banjir dapat kita kendalikan," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Senin.
Dalam penanganan banjir oleh Pemerintah
Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta di era Anies Baswedan saat ini, ada sedikitnya lima langkah yang dilakukan. Pertama, normalisasi sungai dengan cara pembebasan lahan untuk memperlebar kapasitas sungai, namun langkah ini masih terkendala pembebasan lahan.
Kedua, mengeruk dan membangun waduk, sungai, embung yang tertera dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2017-2022 dan masih merupakan bagian dari program naturalisasi/normalisasi sungai. Pengerukan dengan nama "gerebek lumpur" masih dilakukan.
Ketiga, dengan membangun drainase vertikal atau sumur resapan melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA) yang sampai akhir 2021 ada sekitar 26 ribu sumur resapan dibangun dari target sebanyak 1.150.242 sumur resapan tipe dangkal.
Baca juga: Pemerintah hadirkan infrastruktur internet cepat di Presidensi G20
Keempat, pembangunan dan revitalisasi lima sistem polder pada 2020-2022 dengan luas 20.990,86 hektar. Rinciannya adalah Polder Sunter Timur 1B, Polder Muara Angke, Polder Teluk Gong, Polder Green Garden dan Polder Kamal.
Kelima, membangun olakan untuk menampung air hujan, untuk menekan beban volume air mengalir ke sungai. Menurut Riza, sampai akhir 2021 ada 11 olakan yang telah dibangun.
Begitu juga varian Omicron yang disampaikan juga oleh pemerintah pusat bahwa puncaknya sampai Maret. "Insya Allah kami dapat mengendalikannya sehingga tidak akan mengganggu kegiatan G20 yang dipindah dari Bali ke Jakarta," katanya.
Adapun untuk antisipasi Omicron, Riza mengungkapkan, pihaknya tetap mengimbau masyarakat untuk tetap berkegiatan dari rumah, melaksanakan protokol kesehatan secara ketat dan bertanggung jawab.
"Lalu pastikan mendapatkan vaksin apalagi yang belum divaksin. Yang 'booster' segerakan, mari kita mengajak para orang tua, kakek-nenek kita yang memenuhi syarat, orang tua kita, lansia kita dorong," katanya.
"Kalau perlu kita ajak, kita antar untuk mendapatkan vaksin di tempat-tempat yang telah disediakan. Setelah itu dilanjutkan dengan usia 18 tahun ke atas," kata Riza.
Baca juga: Strategi komunikasi G20 akan dilakukan masif di dalam dan luar negeri
Sebelumnya, Sekretaris I Pertemuan G20 Rudy Rahmaddi mengatakan, dua pertemuan G20 jalur keuangan (finance track) yang sebelumnya diselenggarakan di Bali pada 15-18 Februari 2022 diputuskan untuk dipindah ke Jakarta.
Kedua pertemuan tersebut adalah 2nd FCBD (Finance and Central Bank Deputy) dan 1st FMCBG (Finance Minister Central Bank Governor).
"Hal ini sejalan dengan preferensi para delegasi G20 yang lebih memilih Jakarta karena pertimbangan risiko transit Jakarta-Bali yang tinggi, seiring dengan meningkatnya paparan COVID-19 varian Omicron," kata Rudy dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis (20/1).
Baca juga: Okupansi tempat tidur pasien COVID-19 di DKI Jakarta capai 31 persen
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022