Pengumuman itu disebarkan Meta melalui unggahan blog-nya dan menyebutkan komputer super bertenaga AI miliknya yang bernama Research SuperCluster (RSC) akan membantu Meta membangun lebih banyak model AI terkini, memahami berbagai macam bahasa, menganalisis teks, foto, hingga video yang mengandung konten negatif.
Baca juga: Meta hadapi gugatan senilai 3,2 miliar dolar AS di Inggris
"Ini tidak hanya membantu masyarakat terlindung dari ancaman di ruang digital saat ini, tapi juga berguna untuk kami mengembangkan metaverse di masa depan," ujar Meta seperti dilansir dari Reuters, Selasa.
Meta akan menjadikan metaverse sebagai suksesornya di masa mendatang dan menyakini semua masyarakat global akan terhubung melalui lingkungan virtual yang dibuatnya nanti.
Metaverse menjadi istilah yang terus diperbincangkan dalam beberapa bulan terakhir mengacu pada ruang digital yang memungkinkan masyarakat melakukan kegiatan sehari- hari selayaknya di ruang fisik dengan bantuan alat tertentu seperti AR/VR headset.
"Pengalaman yang kami ciptakan untuk metaverse membutuhkan kekuatan komputasi yang luar biasa rumit dan RSC akan memungkinkan kelahiran model AI yang baru dan mempelajari triliunan contoh, bahasa dan masih banyak lagi," ujar CEO Meta Mark Zuckeberg.
Juru bicara Meta mengatakan nantinya ada lebih dari dua perusahaan lainnya untuk membentuk super komputer itu di antaranya seperti Nvidia, Pure Storage, dan Penguin Computing.
Baca juga: Meta tunda pembukaan kantor, wajibkan karyawan vaksin booster
Baca juga: Kepala komunikasi Meta hengkang dari perusahaan
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022