• Beranda
  • Berita
  • Rektor: FK Unej jadi pusat keunggulan agromedis di Asia Tenggara 2025

Rektor: FK Unej jadi pusat keunggulan agromedis di Asia Tenggara 2025

25 Januari 2022 20:22 WIB
Rektor: FK Unej jadi pusat keunggulan agromedis di Asia Tenggara 2025
Rektor Unej Iwan Taruna memberikan sambutan secara daring dalam acara sarasehan agromedis di Fakultas Kedokteran Unej, Selasa (25/1/2022). (ANTARA/HO-Tangkapan layar Unej)
Rektor Universitas Jember Iwan Taruna mengatakan pihaknya akan mewujudkan Fakultas Kedokteran (FK) kampus setempat sebagai pusat keunggulan agromedis di Asia Tenggara pada tahun 2025.

"Kami butuh dukungan semua pihak, termasuk Pemprov Jawa Timur dalam mewujudkan pusat agromedis di Asia Tenggara," katanya saat memberikan sambutan secara daring dalam sarasehan agromedis yang dihadiri Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak di auditorium Fakultas Kedokteran Unej, Selasa.

Ia menyampaikan tujuan pengembangan konsep agromedis antara lain adalah menciptakan keunggulan sesuai dengan potensi masing-masing perguruan tinggi selain untuk meningkatkan kebermanfaatan Unej bagi masyarakat, khususnya warga Tapal Kuda yang kebanyakan adalah petani.

Baca juga: Unej buka program studi Magister Hukum Forensik

Sementara itu, Dekan FK Unej dr. Supangat mempresentasikan konsep agromedis dimana ada tujuh bidang yang dikembangkan, yakni Agro Fit yang membahas kebugaran pelaku pertanian, Agro Safe tentang keamanan kerja di bidang pertanian, Agro Doctor yang berkenaan dengan pendidikan dan kurikulum dokter yang berkecimpung di Agromedis.

Kemudian Agro Health tentang kesehatan masyarakat pertanian serta Agro Psycho yang mendalami kesehatan mentalnya. Ditambah Agro Emergency Unit dan Mobile Agromedis yang memberikan layanan kesehatan bergerak kepada masyarakat pertanian.

"Saya berharap agromedis juga menjadi pintu masuk bagi penanganan berbagai permasalahan kesehatan lainnya, termasuk masalah kekerdilan serta kematian ibu dan anak dimana ketiganya masih menjadi pekerjaan rumah bagi Pemkab Jember," katanya.

Ia mengatakan berdasarkan penelitian yang dilakukan menunjukkan ada korelasi antara pemakaian pestisida yang berlebihan dengan beberapa kasus kesehatan seperti kematian bayi dan kekerdilan.

"Pemakaian pestisida yang berlebihan dan cara menggunakannya yang salah dapat mempengaruhi kesehatan petani yang pada akhirnya berkontribusi pada kasus kelahiran bayi cacat," katanya.

Sedangkan pada kasus kekerdilan, lanjut dia, perubahan hormon pada bayi juga bisa disebabkan oleh kondisi kesehatan orang tuanya akibat paparan pestisida yang berlebihan.

Baca juga: Universitas Jember komitmen majukan bidang agroindustri Indonesia

Baca juga: Dosen Unej masuk daftar 58 ilmuwan paling berpengaruh di dunia


Menanggapi hal itu, Wagub Jatim Emil Dardak menyatakan dukungannya terhadap konsep agromedis yang konsisten diusung FK Unej.  "Konsep agromedis yang fokus pada permasalahan kesehatan masyarakat pertanian cocok dengan kondisi masyarakat Jawa Timur," tuturnya.

Ia mengatakan sepertiga warga Jatim bermata pencaharian sebagai petani dan jika digabung dengan mereka yang bekerja di bidang industri pertanian, kontribusi mereka terhadap perekonomian Jatim mencapai 30 persen.

"Saya mendukung pilihan Fakultas Kedokteran Unej mengembangkan agromedis, sebab belum banyak yang memberikan perhatian secara khusus kepada kesehatan petani kita, padahal sumbangsih mereka sangat besar," ujarnya.

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022